Mohon tunggu...
Firsty Ukhti Molyndi
Firsty Ukhti Molyndi Mohon Tunggu... Blogger | Korean Enthusiast | Cerebral Palsy Disability Survivor

Seorang blogger tuna daksa dari Palembang. Memiliki minat tulis-menulis sejak kecil. Menulis berbagai problematika sehari-hari dan menyebarkan kepedulian terhadap kaum disabilitas. Blog: www.molzania.com www.wahkorea.com

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Gabung NPCI Palembang, Jadi Atlet Paracatur Wanita

6 Juni 2025   13:21 Diperbarui: 6 Juni 2025   13:21 163
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bertemu atlet lari disabilitas rungu yang berprestasi. (Sumber: dok. pri)

Sewaktu ikut kompetisi catur Percasi di Akademi Catur Palembang, aku bertemu dengan banyak atlet catur senior. Diantara mereka ada yang jadi atlet Paracatur Sumsel. Namanya Pak Maksum dan Pak Martias.

Karena sesama disabilitas, aku ditawari Pak Martias untuk bergabung sama atlet NPCI Palembang. Jadi NPCI itu singkatan dari National Paralympic Committee of Indonesia. Itu adalah Komite Olahraga untuk Atlet Disabilitas Indonesia.

Sejujurnya agak maju mundur sih mau gabung NPCI. Secara aku sebenarnya hanya iseng ikutan kompetisi catur. Niat awalnya hanya menemani ayah dan adek saja. Tapi pas di sana, malah dipaksa untuk ikutan.

Dulu pas kelas 2 SD, aku memang pernah diajarkan ayah teknik dasar permainan catur. Tapi karena kalah terus mainnya sama ayah, jadi nangis dan gak mau lagi bermain. Dulu itu, aku belum mengerti. Dikirain kalau bidak kita ada yang ambil, artinya kalah. Hahaha..

Beda sama adek, dia berhasil juara lomba catur di sekolah SMA. Bahkan pas SMP, pernah ingin gabung sekolah khusus catur Palembang. Tapi gak jadi. Entah karena apa dulu. Lupa.

Nah berbekal sering lihat ayah dan adek bertanding di rumah, aku jadi nggak lupa dasar permainan catur. Sesekali diam-diam ikutan main di komputer. Tapi ya cuma sebatas itu. Belum pernah bertanding secara profesional.

Bertemu atlet lari disabilitas rungu yang berprestasi. (Sumber: dok. pri)
Bertemu atlet lari disabilitas rungu yang berprestasi. (Sumber: dok. pri)

Pas kemarin ikutan lomba, alhasil masih kalah. Soalnya beda banget suasananya. Sebagaimana olahraga lain, ternyata catur juga memiliki sejumlah peraturan. Diantaranya. waktu permainan. Masing-masing pemain diberi jatah waktu sepuluh menit.

Aku main catur sama ayah nggak pake waktu. Hajar terus sampai rajanya kena skakmat. Namun karena ikut kompetisi itulah, kita jadi paham. Adik dan aku jadi semangat latihan bareng setiap hari di rumah. 

Bertemu Pak Martias, aku jadi punya harapan baru di dunia catur. Pak Martias banyak bercerita tentang pengalamannya bertanding jadi atlet catur Sumsel. Menurutnya kiprah atlet catur Sumsel itu lumayan. Mereka sering juara kompetisi tingkat nasional.

"Bermain catur itu mudah. Kita pelu banyak bermain, serta mempelajari teknik dan strateginya saja." kata Pak Martias.

Jadi Pak Martias pun menyemangatiku untuk bergabung di NPCI Palembang. Lanjut, janjian ketemuan di kantornya NPCI. Pas di sana, ternyata aku berjumpa lagi sama Bu Erna, istri dari Pak Salim Ketua NPCI Palembang. 

Foto sama Bu Erna. (Sumber: dok. pri)
Foto sama Bu Erna. (Sumber: dok. pri)

Sebelumnya kita sudah pernah bertemu di acara KPU tahun lalu. Dulu Bu Erna juga sempat menawariku gabung di NPCI. Tapi waktu itu, nggak terpikir mau gabung jadi atlet paracatur. Hehe.

Aku berkunjung ke Kantor NPCI Palembang yang ada di Stadion Kamboja. Rupanya hari itu ada rapat bareng pelatih NPCI. Aku pun diajak rapat bersama.

Dari situ baru tahu, kalau atlet NPCI sedang asiap-siap menghadapi Peparprov Sumsel 2025. Singkatan dari Pekan Paralimpiade Provinsi. Kompetisinya akan digelar bulan Oktober - November nanti. Berlokasi di Kabupaten Musi Banyuasin. 

Ikut diajak rapat pelatih.  (Sumber: dok. pri)
Ikut diajak rapat pelatih.  (Sumber: dok. pri)

Nah jadi masing-masing pelatih melakukan persiapan. Mulai dari keadaan lapangan, peralatan dan pelengkapan hingga kesiapan atlet itu sendiri. Makanya usai lebaran nati, para atlet disabilitas dijadwalkan akan segera latihan. 

Pelatih untuk cabor paracatur itu Pak Martias sendiri. Asyikk, aku bisa latihan sama Pak Martias nanti. Wah, gak sabar rasanya bertemu teman-teman sesama atlet.

Karena udah gabung jadi atlet NPCI, Bu Erna pun memberikanku baju atlet. Tahun ini atlet NPCI Palembang disponsori oleh Dados. Suatu kebanggaan bagi para atlet yang akan bertanding.

Foto sama pelatih atlet NPCI Palembang.  (Sumber: dok. pri)
Foto sama pelatih atlet NPCI Palembang.  (Sumber: dok. pri)

Aku sih senang bisa gabung NPCI. Tapi itu artinya perlu banyak banget latihan. Soalnya kompetisi udah di depan mata. Tinggal beberapa bulan lagi. Mudah-mudahan karena banyak latihan, kemampuanku bermain catur bisa meningkat. 

Oh ya, pembaca Kompasiana yang udah jago bermain catur, boleh banget kasih tips dan triknya supaya bisa mahir bermain catur di kolom komentar ya.. terima kasih sudah membaca :)

   

  

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun