Penulis, DavidÂ
Dari hasil wawancara bersama 2 narasumber terkait blackout di bali saya dapat mendeskripsikan sebagai berikut:Â
Analisis Berita: "Bali Blackout Lumpuhkan Ojol, Sinyal Ponsel Hilang Total"
Kaitannya dengan Materi Kewarganegaraan: Dinamika dan Tantangan Penegakan Hukum yang Berkeadilan dan Wawasan Nusantara
Peristiwa blackout total di Bali pada 2 Mei 2025 memberikan gambaran nyata tentang kerentanan infrastruktur strategis nasional terhadap gangguan teknis, yang tidak hanya berdampak pada layanan dasar seperti listrik dan komunikasi, tetapi juga pada aktivitas ekonomi digital seperti ojek online (ojol). Pemadaman ini menghambat hak-hak masyarakat untuk mengakses pekerjaan, informasi, dan mobilitas, yang merupakan bagian dari hak ekonomi dan sosial dalam penegakan hukum yang berkeadilan. Ketika masyarakat tidak dapat mengakses layanan penting akibat lemahnya sistem pendukung negara, muncul tantangan serius terhadap pemenuhan hak warga negara secara merata dan adil.
Dalam konteks wawasan nusantara sebagai pandangan kolektif kebangsaan, peristiwa ini memperlihatkan pentingnya kesadaran dan solidaritas nasional dalam menjaga keutuhan infrastruktur strategis yang saling menghubungkan wilayah Indonesia, seperti kabel laut Jawa-Bali. Ini sejalan dengan nilai-nilai historis dari wawasan nusantara, yang menekankan bahwa Indonesia adalah satu kesatuan wilayah dari Sabang sampai Merauke yang saling bergantung. Gangguan di satu daerah, seperti Bali, dapat berdampak pada stabilitas nasional, terutama di sektor pariwisata dan ekonomi digital.
Dinamika dan tantangan wawasan nusantara juga terlihat dalam perlunya pemerataan pembangunan dan infrastruktur. Ketergantungan Bali pada sistem kelistrikan dari Jawa menunjukkan belum meratanya ketahanan energi antar wilayah. Dalam konteks wawasan nusantara, hal ini bertentangan dengan prinsip kesatuan dan keadilan pembangunan nasional. Pemerintah dituntut untuk menciptakan sistem energi dan komunikasi yang mandiri dan resilien di setiap wilayah, tidak hanya terpusat di Pulau Jawa.
Dari sudut pandang wawasan nusantara sebagai satu kesatuan politik, ekonomi, sosial budaya, dan hankam, blackout Bali menunjukkan bahwa keamanan energi dan teknologi informasi harus dipandang sebagai bagian dari ketahanan nasional. Gangguan listrik tidak hanya berdampak pada ekonomi, tetapi juga pada kestabilan sosial, mobilitas penduduk, dan keamanan wilayah. Negara perlu hadir secara aktif dalam menjamin penegakan hak warga negara, baik dari segi layanan publik maupun perlindungan terhadap ketimpangan akses yang diakibatkan oleh infrastruktur yang tidak merata.
Kesimpulan:
Peristiwa blackout di Bali mencerminkan tantangan nyata dalam mewujudkan keadilan sosial dan integrasi nasional, sebagaimana diamanatkan dalam wawasan nusantara dan penegakan hukum yang berkeadilan. Pemerintah perlu memperkuat sistem infrastruktur dasar, mendorong desentralisasi energi, serta menjamin hak masyarakat atas akses layanan publik di seluruh wilayah Nusantara, demi menjaga kesatuan dan kedaulatan Indonesia dalam dinamika global saat ini.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI