Mohon tunggu...
MOH KHALIL
MOH KHALIL Mohon Tunggu... Mahasiswa Ilmu Tasawuf: Friedrich Nietzsche

Membaca, meneliti dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Amor Fati "Pecinta Takdir"

4 Februari 2025   15:27 Diperbarui: 4 Februari 2025   15:27 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar: Moh. Khalil

Takdir adalah sebuah ketentuan dari luar diri manusia. Salah satu pertanyaan yang menarik ketika dibahas adalah, mengapa aku sebagai takdir?. Takdir adalah suatu hal yang tidak bisa dimanipulasi atau dihindari oleh manusia. Ketika seseorang mengaku manusia maka secara tidak langsung ia adalah takdir. Manusia hidup di Dunia adalah takdir dari yang Mahakuasa. Sebenci apapun manusia terhadap kehidupan, tatkala manusia akan tetap hidup, karena hidup adalah takdir. 

Menjadi manusia harus menerima apa adanya takdir tersebut. Agar takdir tidak mengganggu ketenangan manusia. Kebanyakan orang tidak bahagia diakibatkan oleh tidak menerimanya mereka terhadap takdir. Takdir itu harus dicintai, karena dengan mencintai takdir kita akan menjadi bahagia. 

"Faham Brutum Amor Fati" Cintailah Takdir, meskipun takdir itu kejam

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun