Penelitian dengan (Metode Sejarah Lisan) Tentang Sejarah
Nama     : Moh. Iskandar Dzulqornain
NIM Â Â Â Â Â Â : 201104040007
Prodi      : Sejarah Kebudayaan Islam (1)
Â
Sejarah Ujungpangkah
Ujungpangkah merupakan salah satu wilayah yang berada di Kabupaten Gresik. Ujungpangkah terletak dibagian utara Kabupaten Gresik, tepatnya berbatasa langsung dengan Sungai Bengawan Solo yang merupakan sungai terpanjang di Jawa Timur. Selain berbatasan dengan Bengawan Solo, juga berseberangan langsung dengan Pesisir Pulau Jawa. Sehingga, mayoritas penduduk Ujungpangkah bermata pencaharian sebagai seorang nelayan.
Jika kembali ke sejarah, Ujungpangkah pada mulanya merupakan daerah hutan berantara yang lebat dimana daerah ini masih "Gung liwang liwung" yang artinya tak berpehuni dan masih jalma mara jalma mati, yang artinya setiap ada orang yang mencoba tinggal dan memasuki Pangkah orang itu tidak pernah kembali dan tidak ada kabar beritanya, oleh karena itu pada waktu itu pangkah dianggap sebagai daerah larangan.Â
Banyak orang yang takut untuk masuk kedalam wilayah ini, mengapa Pangkah dikenal sebagai wilayah yang angker? Karena menurut penuturan leluhur Pangkah, Pangkah dijadikan sebagai tempat untuk pengasingan Makhluk Ghaib yang berada di Wilayah Jawa Dwipa.
Pada suatu waktu, ada seorang pengembara yang berhasil memasuki Pangkah, dan mendiami Pangkah sampai beranak-pinak. Beliau bernama Ki AgengJumiko. Berkatiman dan ketaqwaannyaKepadaSang PenciptabeliaubisamenaklukkanDesaPangkah dan memindah makhluk dan roh-rohhalustersebut. beliau berhasil menaklukkanr oh-rohhalus yang pada saat itu menghuni Pangkah dengan menggunakan azimat, azimat tersebut dikenal dengan nama "Azimat Pancapat Pangkah", yang mana panca itu lima, karena azimat tersebut berjumlah 5 dan "pat" merupakan kependekan dari kata papat yang artinya empat karena azimat tersebut dipasang atau diletakkan di empat pojok desa Pangkah. Azimat Pancapat tersebut disamping berguna untuk melindungi dan menyelamatkan anak cucu beliau dan penduduk lainnya dari gangguan makhluk halus, azimat tersebut juga untuk memagari dan membentengi desa Pangkah dari golongan manusia yang berniat jahat di desa Pangkah.
Kata Pangkah sendiri diambil dari kebiasaan keturunan KI Ageng Jumiko yang memakai simbol silang atau disebut simbol pangkah pada dahinya. Dimana simbol tersebut dibuat dari parutan kunyit maupun arang yang difungsikan sebagai  penangkal roh-roh jahat yang masih ada di Pangkah agar tidak mengganggunya. Sehingga, lambat laun orang-orang menyebut orang yang memiliki tanda tersebut sebagai orang keturunan pangkah asli.