Mohon tunggu...
Mohammad Syarrafah
Mohammad Syarrafah Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Pernah belajar di TEMPO memungut serpihan informasi di jalanan. Bisa dihubungi di email: syarraf@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

"Pamitan" Susi Pudjiastuti yang Mengundang Tanya

10 September 2019   11:56 Diperbarui: 11 September 2019   08:29 2235
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Selasa (30/4), Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti melakukan peninjauan kapal asing di Pontianak. (Foto: Dok. Humas KKP)

Waktu terus berjalan seiring pergantian siang dan malam. Kini sudah memasuki pekan kedua Bulan September. Itu artinya, semakin dekat pula pelantikan Presiden dan Wakil Presiden terpilih, yaitu bulan depan, Oktober. 

Presiden terpilih Joko Widodo sempat menyampaikan bahwa akan mengumumkan menteri-menterinya di kabinet jilid II sebelum pelantikan. Banyak yang memprediksi pengumuman menteri Jokowi-Ma'ruf Amin itu akan dilakukan bulan ini.

Jika benar akan diumumkan pada Bulan September ini, maka berarti inilah detik-detik akhir masa jabatan menteri Jokowi jilid I.

Nampaknya, ini juga "dibaca" oleh Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Susi Pudjiastuti. Seusai konferensi pers di Gedung Mina Bahari IV KKP, Jakarta, Senin (9/9/2019) kemarin, dia pun seakan "pamitan".

Sebagaimana dikutip dari kompas.com, saat konferensi pers itu, Menteri Susi menyampaikan permohonan maaf kepada awak media. Selaku manusia biasa, dia sadar bahwa tidak luput dari salah dan kekhilafan selama 4,5 tahun menjabat Menteri KKP.

"Dengan segala kerendahan hati saya mohon maaf apabila selama kita berinteraksi ada hal-hal yang tidak mengenakkan awak media karena saya orangnya sedikit tengil," kata Susi Pudjiastuti di Jakarta.

Selain meminta maaf, Menteri Susi juga mengucapkan terima kasih kepada staf kementerian Kelautan dan Perikanan dan awak media yang telah membantu dan mendukungnya selama ini.

Ia juga sadar bahwa tanpa dukungan dari media dan semua pihak, dia tidak bisa melaksanakan tugasnya dengan baik. Bagi dia, perjalanannya selama 4,5 tahun menjadi menteri KKP terasa sangat singkat, namun merupakan perjalanan yang panjang dan berharga.

Oleh karena itu, dia berharap konferensi pers itu bukanlah pertemuan terakhirnya dengan awak media. Dengan bercanda, dia pun mengajak awak media untuk piknik makan siang bersama di Monas, bahkan dia mempersilakan awak media mengunjungi rumahnya di Pangandaran.

Rangkaian kalimat dan statemen ini tentu sarat makna. Bagi Menteri Susi, pengalaman menjadi menteri KKP mungkin akan menjadi pengalaman berharga selama hidupnya.

Berangkat dari kalangan profesional dan sempat diragukan di awal-awal menjabat, ternyata dia sukses membawa KKP menjadi salah satu kementerian yang sangat produktif. Bahkan, Menteri Susi dinobatkan menjadi menteri terpopuler.

Ciri khas Menteri Susi "Tenggelamkan", tentu tidak akan pernah dilupakan oleh rakyat Indonesia. Karakter tegas ini pula yang membuat kapal asing sudah enggan mencuri ikan-ikan Indonesia.

Sederet prestasi dan kerja nyatanya selama menjadi menteri KKP, tentu banyak pihak yang menyayangkan kalau Menteri Susi tidak dipilih lagi oleh Jokowi.

KH Mustofa Bisri atau Gus Mus juga terang-terangan berharap kepada Presiden Jokowi untuk memilih lagi Menteri Susi di kabinet jilid II.

Namun, kini Menteri Susi sudah "pamitan". Dia berharap, pertemuan dan canda tawanya dengan awak media tidak putus karena dia tidak lagi menjabat menteri. Ini menunjukkan ke dekatan sang menteri dengan para wartawan yang selalu memberitakannya.

Pertanyaan terbesarnya adalah, mungkinkah ini sinyal bahwa Menteri Susi terdepak dari menteri? Mungkinkah Jokowi tidak memilih Susi Pudjiastuti dalam kabinetnya jilid II?

Ah, ya sudahlah. Hanya Jokowi dan Tuhan yang tahu. Hehehe

Tapi jika boleh berharap, apabila sudah ditentukan nama-nama menteri yang akan menduduki posisi kabinet jilid II, semoga di deretan nama itu ada nama Susi Pudjiastuti.

Namun, jika tidak ada nama Susi Pudjiastuti, semoga Pak Jokowi terlintas untuk mengubah satu nama, dan memasukkan nama Susi menjadi penggantinya.

Jikalau semua itu tidak terjadi, berarti memang itu yang terbaik untuk Indonesia ke depannya.

Ini hanyalah sebuah harap dan doa. Terlebih ke depannya semoga Indonesia selalu damai. Aamiin.

Sumber: kompas.com

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun