Mohon tunggu...
mohammad ridwan
mohammad ridwan Mohon Tunggu... mahasiswa

suka membaca

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengubah Limbah Menjadi Berkah.

22 Agustus 2025   00:56 Diperbarui: 22 Agustus 2025   00:56 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pencampuran Sempurna: Minyak yang sudah bersih dicampur dengan parafin padat yang telah dilelehkan. Mahasiswa menjelaskan perbandingan bahan yang tepat untuk menghasilkan lilin dengan tekstur yang kokoh, tidak mudah meleleh, dan memiliki waktu bakar yang lebih lama.

  • Sentuhan Estetika dan Aroma: Tetesan minyak esensial seperti lavender, serai, atau vanila ditambahkan untuk menciptakan aroma yang menenangkan. Tidak hanya itu, pewarna khusus lilin juga dicampurkan untuk memberikan sentuhan visual yang menarik dan menciptakan produk yang bernilai jual tinggi.

  • Pencetakan Berkelas: Cairan lilin dituangkan ke dalam berbagai cetakan unik, mulai dari gelas kecil, cangkir bekas, hingga cetakan bunga. Setelah mengeras, lilin-lilin ini siap dipasarkan.

  • Seluruh proses ini didampingi langsung oleh mahasiswa, memastikan setiap peserta dapat melakukannya dengan benar dan mendapatkan hasil yang maksimal.

    Praktik pembuatan lilin aroma terapi.
    Praktik pembuatan lilin aroma terapi.

    Hasil kreatifitas ibu-ibu PCA .
    Hasil kreatifitas ibu-ibu PCA .

    Peluang Usaha: Mengubah Keterampilan Menjadi Cuan

    Kegiatan demo tidak berhenti di pembuatan lilin saja. Tim KKN juga memberikan panduan tentang pengemasan produk yang menarik dengan label yang telah dirancang bersama, serta strategi pemasaran digital sederhana melalui media sosial dan grup komunitas. Mereka mendorong ibu-ibu untuk menjadikan lilin aroma terapi ini sebagai sumber penghasilan tambahan yang menjanjikan. Dengan modal yang sangat minim dan bahan baku yang melimpah, peluang ini sangat realistis.

    Melalui program ini, KKN PCR Kelompok 38 telah memberikan edukasi berharga kepada masyarakat tentang pentingnya pengelolaan limbah. Mereka telah membuktikan bahwa dengan sedikit kreativitas dan kolaborasi, limbah yang selama ini dianggap tidak berguna bisa disulap menjadi produk yang tidak hanya bermanfaat, tetapi juga bernilai ekonomi.

    Tim KKN PCR-38 , ibu PCA beserta jajaran dan warga gunung anyar.
    Tim KKN PCR-38 , ibu PCA beserta jajaran dan warga gunung anyar.

    Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

    HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
    Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
    LAPORKAN KONTEN
    Alasan
    Laporkan Konten
    Laporkan Akun