Mohon tunggu...
Mohammad Irfan
Mohammad Irfan Mohon Tunggu... Guru - you know me

Physics 2016 Unindra PGRI

Selanjutnya

Tutup

Otomotif

6 Tips Mencegah Kemacetan Lalu Lintas

21 Agustus 2019   18:36 Diperbarui: 21 Agustus 2019   20:07 1423
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kemacetan masih menjadi masalah nomer 1 di kota kota besar di Indonesia, terutama di kota Jakarta. Dan salah satu penyebab utama kemacetan adalah banyak nya pelanggaran lalu lintas. 

Pelaku pelanggar nya pun dari berbagai kalangan mulai dari tukang ojek sampai pejabat, mulai dari yang muda sampai yang tua dan masih banyak lagi.

Bila kemacetan lalu lintas terjadi secara terus menerus dan tidak dapat diatasi, akan menciptakan kelumpuhan lalu lintas kendaraan bermotor secara total, yang berarti akan terjadi keadaan stagnan atau stagnasi secara menyeluruh. 

Jika kemacetan lalu lintas berjalan secara terus menerus dan tidak dapat diatasi, maka akan berdampak pada kelumpuhan lalu lintas, dan akan berlanjut lagi pada kelumpuhan secara total dalam penyelenggaraan pelayanan perkotaan, serta berbagai pelayanan perkotaan dan pembangunan perkotaan. Untuk itu, perlu penanganan untuk menghindari dan mencegah terjadinya kelumpuhan lalu lintas.

Banyak langkah strategis yang dapat dilakukan untuk mengatasi kemacetan lalu lintas di kota besar seperti Jakarta dan kota-kota besar lainya. Langkah kecil bisa kita mulai dari diri sendiri, disini saya mengambil sudut pandang sebagai pengendara motor diantaranya yaitu:

MENAATI RAMBU LALU LINTAS

Dengan menaati rambu rambu yang telah ada, secara tidak langsung kita telah membantu mengurangi sedikit kemacetan yang ada. Contoh nya untuk tidak putar balik disembarang tempat, tidak melawan arus karena selain membuat macet juga membahayakan diri sendiri dan orang lain.

TINGKATKAN KEMAMPUAN DAN PEMAHAMAN BERLALU LINTAS

Sangat banyak saat ini masyarakat yang "mungkin" bisa berkendara tapi tidak bisa berlalu lintas. Maksudnya jika sekedar berkendara saja, tentu anak SMP juga bisa. Tapi berapa banyak masyarakat yang paham rambu/marka jalan, jawabannya tentu sangat sedikit. Jadi kita sebagai generasi muda tentu harus semakin di tingkatkan kemampuan dan pemahaman baik berkendara maupun berlalu lintas.

TIDAK MENGIKUTI PELANGGAR YANG LAIN

Nah buat hal yang satu ini biasanya yang paling sering saya temui di Jakarta. Contoh nya kalo ada satu orang masuk jalur transjakarta pasti di belakang nya banyak yang mengikuti. Jadi dikurangin deh ikut ikutan hal yang kurang baik kayak gini.

KURANGI PEMAKAIAN KENDARAAN BERMOTOR

Kalau memang sekiranya jarak yang mau kita tempuh dekat lebih baik kalo berjalan kaki aja lah, selain ngurangin kemacetan juga kita ikut menghemat pemakaian BBM.

JANGAN STOP/PARKIR SEMBARANGAN

Untuk kalian yang mau parkir/stop di usahakan cari tempat yang proper ya apapun alesannya, walaupun cuma sebentar. Soalnya jumlah luas jalan di Jakarta tuh udah penuh banget ama kendaraan apalagi harus di tambah sama kendaraan yang parkir, makin menambah parah kemacetan. Jadi lebih bijak lagi ya kalau mau parkir.

BERSABAR

Nah dari 4 hal di atas mungkin ini yang paling penting kalo jadi pengendara di Jakarta kali ya, bukan tanpa alesan. Di Jakarta itu mungkin karena sudah terlalu capek sama macet jadi biasanya gampang emosi, entah itu karena senggolan atau karena maen serobotan jalan dan banyak lagi deh. Jadi buat kamu pengendara lebih bersabar lagi deh ngehadepin segala macet hal di jalanan Jakarta, kalo kata orang bijak sih Yang Waras Ngalah Aja hehe.

Mungkin itu aja yang bisa saya sedikit share, semoga kita bisa menjadi pengguna jalan yang lebih bijak lagi. Karena kondisi lalu lintas suatu negara menjadi salah satu cermin budaya Bangsa.

Semoga kita semua bisa bersama sama mengurangi kesemerawutan kondisi lalu lintas saat ini agar kemacetan tidak terus menerus menjadi sebuah budaya di Indonesia khususnya di Jakarta.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun