Mohon tunggu...
Inovasi

Cyber Bullying di Media Sosial

2 Januari 2019   20:58 Diperbarui: 2 Januari 2019   21:12 885
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Cyber Bullying berasal dari dua kata yaitu Cyber yang artinya "Jaringan elektronik yang menghubungkan antara pengguna yang satu dengan yang lainnya" dan Bullying itu sendiri yang artinya "Pengintimidasian, Pelecehan, Ancaman yang dilakukan baik melalui fisik ataupun verbal"
Media yang digunakan si pembully adalah Akun Media Sosial seperti Instagram. 

Facebook,Twitter,BBM (BlackBerry Messanger),dll. Pelaku Cyber Bullying biasanya adalah seseorang yang pada kehidupan sehari-harinya adalah seseorang yang introvert, pendiam atau mereka tidak punya kekuasaan yang lebih (kemungkinan di dunia nyata, dia sendiri di-bully) dan pada akhirnya melarikan diri ke Media Sosial dan membuat kericuhan serta adu mulut,menyerang seseorang dengan kata-kata kasar.

Pelaku Cyber Bullying merasa bahwa dirinya akan selalu aman melakukan bullying di balik layar komputer mereka dengan status "anonim" karena mereka sendiri pasti berfikir di dunia maya ini tidak ada yang mengenalinya,sehingga dia bebas membully seseorang melalui dunia maya. Padahal, saat ini pelaku Cyber Bullying yang sudah mencapai batas sudah bisa diteliti dan dicari keberadaannya agar tidak kembali meresahkan si korban,meski untuk menemukan pelaku sesungguhnya lebih susah karena pelaku bisa dengan mudah mengganti data dirinya dan menjadi orang lain lagi. Itulah dunia maya.

Pelaku Cyber Bullying tidak pernah sadar bahwa korban dari Cyber Bullying sebenarnya bisa lebih merasakan kedepresian dibandingkan Bullying fisik sendiri. Kenapa? karena kalau hanya sebatas Bullying fisik, si pelaku jelas bisa dengan mudah diberikan hukuman yang setimpal, tapi kalau pelaku Cyber Bullying,seperti yang sudah saya jelaskan mereka berlindung di balik layar komputer dan berganti-ganti identitas dan selalu akan kembali menyerang korban.

Banyak tindakan yang bisa mencegah agar setidaknya tidak mengalami Cyber Bullying ini, antara lain:
Korban seharusnya bisa lebih berfikir jernih dan tidak mudah terpancing oleh kata-kata sarkatisme melalui Internet. Jika pelakunya anda kenal,sebaiknya anda beritahu orang yang mungkin bisa mengingatkannya. Jika tidak hindari berhubungan dengan akun itu.

Tahukah anda, Pelaku Cyber Bullying hanya menginginkan sebuah perhatian,Jika kalian mudah terpancing lalu melakukan hal yang sama (mengatakan kata-kata kasar), mereka akan semakin senang dan akan semakin menyerang anda.

Sebisa mungkin jangan mencantumkan data-data pribadi anda melalui akun anda,karena biasanya si pelaku ini mungkin akan meneror anda lewat SMS dan sebagainya.Berusahalah pahami sikap dan karakter setiap orang yang berbeda. Jangan hanya berusaha ingin dipahami,tapi pahami juga orang lain,kita butuh untuk saling memahami agar tidak terjadi penyimpangan yang lebih lanjut dari Cyber Bullying ini.

Lebih baik anda semakin selektif dalam menerima pertemanan via FB,Twitter,dll. Pilihlah yang memang kalian sendiri kenal,atau sebelum anda meng-konfirmasi atau mem-follow lihatlah timeline orang tersebut,jika ada kata-kata sarkatis yang tercantum,sebaiknya hindari orang tersebut.

Sadarkah, Pernah atau tidaknya kalian menjadi pelaku atau korban dari Cyber Bullying,ada baiknya kita selalu introspeksi pada diri kita sendiri,karena apa yang nanti akan kita dapatkan adalah hasil dari cerminan perbuatan kita itu sendiri.

Salah satu teman saya pernah mengatakan bahwa Membully orang lain,baik secara langsung maupun tidak, itu sama saja kalian sedang membully diri sendiri.

Faktanya,tidak hanya negara besar seperti Amerika dan lainnya yang terkenal dengan Cyber Bullying-nya,di negara kecil contohnya Korea Selatan,Cyber Bullying adalah salah satu penyebab terbesar kenapa bunuh diri marak terjadi disana,biasanya terjadi pada selebritis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun