Sinar Perdamaian Muncul Dari Tengah Kota Kediri

 

Suasana kekeluargaan yang hangat, akrab dan penuh senda gurau terasa di halaman Susteran Puteri Kasih, Kota Kediri, pada Sabtu malam (2/8/2025). Ketika saat itu puluhan pegiat literasi dari Kelompok Taman Baca Mahanani berkunjung ke Susteran untuk melaksanakan giat srawung dan bedah buku. Acara ini menjadi ruang perjumpaan yang indah karena dihadiri oleh pemuda serta tokoh lintas agama. Tentu ini menjadi semangat dan wujud baik dalam menjaga toleransi dan hubungan baik antar umat beragama khususnya di Kota Kediri.

Acara ini diawali oleh sambutan dari perwakilan suster Puteri Kasih yakni Suster Imelda. Beliau menyampaikan rasa terima kasih kepada para tamu karena telah hadir dan menyiapkan acara sedemikian rupa. Setelah itu, dilajutkan dengan pementasan Wayang dengan dalang cilik Ki Madjid Panjalu yang sekaligus menjadi pembukaan acara srawung di Puteri Kasih Kota Kediri ini.

Setelah sajian pementasan wayang telah membuat hadirin terkesima, acara selanjutnya adalah bedah buku Aburing Kupu Kupu Kuning karya Romo Sindhunata yang dibawakan oleh salah satu pegiat literasi dari Mahanani yakni adalah Mas Akib. Ia juga menyampaikan ucapan terima kasih yang luar biasa karena telah diterima dengan baik dan diberikan tempat untuk belajar bersama.

Romo Suparmono yang merupakan seorang Imam Katolik yang pernah bertugas ke Solomon Island juga hadir menjadi pelengkap di acara yang hangat itu. Romo mengatakan bahwa buku ini meresapi tentang bagaimana cinta kita kepada Tuhan.  

Kegiatan ini dilanjutkan dengan sesi tanya jawab ringan. Sesi ini mampu menjadi ruang keakraban untuk saling sharing dan mengemukaan masing masing pandangan sesuai dengan apa yang dibahas dalam Aburing Kupu Kupu Kuning. Acara ini ditutup dengan bernyanyi dan do'a bersama yang dipimpin langsung oleh Romo Suparmono.

Kegiatan srawung ini menjadi wujud kesadaran akan kemanusiaan dan langkah nyata dalam merawat persaudaraan lintas iman. Perbedaan yang ada mampu dielaborasi menjadi kekuatan dalam kehidupan. Lewat acara srawung inilah sinar perdamaian itu muncul, dilahirkan dan dirawat kembali di Kota Kediri.