Mohon tunggu...
Syarif Mohammad
Syarif Mohammad Mohon Tunggu... -

Humanist Transcendent

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Wawancara Kocak Zaskia Gotik & Vicky Prasetyo, Asli Bikin Ngakak

10 September 2013   12:53 Diperbarui: 24 Juni 2015   08:06 14707
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Inilah transkrip wawancara kocak ala Vicky Prasetyo, mantan tunangan penyanyi dangdut Zaskia Gotik saat memberikan keterangan pers kepada pekerja infotainment:


"Di usiaku ini, twenty nine my age, aku masih merindukan apresiasi, karena basicly aku senang musik, walaupun kontroversi hati aku lebih menyudutkan kepada konspirasi kemakmuran yang kita pilih ya."


"Kita belajar, apa ya, harmonisisasi dari hal terkecil sampai terbesar. Aku pikir kita enggak boleh ego terhadap satu kepentingan dan kudeta apa yang kita menjadi keinginan."


"Dengan adanya hubungan ini, bukan mempertakut, bukan mempersuram statusisasi kemakmuran keluarga dia, tapi menjadi confident. Tapi, kita harus bisa mensiasati kecerdasan itu untuk labil ekonomi kita tetap lebih baik dan aku sangat bangga..."


Ya. Itulah Vicky. Menilik gaya bahasanya yang terkesan "exclusive", bisa jadi ucapan Vicky memang cuma untuk segelintir orang. Jika yang segelintir itu juga tak paham, Vicky punya jawab: "Nanti kita komunikasikan lagi soal itu." (What?!)


Ada satu hal yang menggelitik dari gaya bahasa "gado-gado" ala Vicky. Awalnya sekilas mungkin terdengar lucu dan unik, namun jika dicermati lebih seksama, gaya bahasa seperti ini lambat laun bakal menjadi kebiasaan buruk yang antiklimaksnya justru "mengkudeta" kaidah bahasa yang baku. Barangkali ini yang disebut gejala kontaminasi bahasa.


Gejala Kontaminasi merupakan suatu gejala bahasa yang dalam bahasa Indonesia diistilahkan dengan kerancuan. Gejala ini muncul karena orang kurang menguasai penggunaan bahasa yang tepat, baik dalam menyusun kalimat atau frase maupun dalam mempergunakan beberapa imbuhan sekaligus untuk membentuk kata sehingga melahirkan pola kalimat yang kacau.


Bahasa itu berpola. Dari pola lahir kaidah. Dan kaidah mempermudah kita memahami bahasa. Bahasa Vicky adalah bahasa yang bisa ditemukan sehari-hari di lingkungan pergaulan sekitar kita: tidak berpola, anti-kaidah, seolah-olah bermakna.


Sejatinya bahasa adalah milik bersama, maka seyogianya kita tidak memaknai kata secara subyektif atau berdasarkan pendapat sendiri. Manfaatkanlah kamus.


Salam ngakak

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun