Isu mengenai kualitas bahan bakar Pertamax yang diduga oplosan kembali mencuat dan menjadi perbincangan hangat di kalangan masyarakat. Banyak pengguna yang mengeluhkan bahwa saat membeli Pertamax, mereka justru mendapatkan bahan bakar yang tidak sesuai dengan standar. Kekecewaan ini diungkapkan oleh beberapa publik figur, termasuk penyanyi dan penulis, Fiersa Besari.
Melalui akun Twitter-nya, Fiersa mengekspresikan rasa frustrasinya dengan menulis, "Beli Pertamax Dapatnya Oplosan, Berengsek." Kicauan ini langsung menarik perhatian banyak netizen yang merasakan hal serupa, menciptakan gelombang dukungan dan keluhan di media sosial. Unggahan tersebut mencerminkan ketidakpuasan masyarakat yang merasa dirugikan oleh kualitas bahan bakar yang tidak memadai. Banyak pengguna yang melaporkan bahwa kendaraan mereka mengalami penurunan performa, bahkan kerusakan, setelah menggunakan Pertamax yang diduga telah dicampur dengan bahan bakar berkualitas rendah.
Tak hanya Fiersa, Ferry Irwandi, seorang YouTuber dan influencer, juga memberikan pandangannya mengenai masalah ini dalam video terbarunya yang berjudul "Korupsi Terstruktur dan Terjahat Pertamina." Dalam video tersebut, Ferry mengungkapkan bahwa banyak pengguna melaporkan adanya masalah pada performa kendaraan mereka setelah menggunakan Pertamax yang diduga oplosan. Ia menyoroti bahwa masalah ini bukan hanya sekadar keluhan individu, tetapi mencerminkan praktik yang lebih besar dan sistemik dalam pengelolaan bahan bakar oleh Pertamina.
Ferry menegaskan pentingnya transparansi dan akuntabilitas dari pihak Pertamina untuk menjaga kepercayaan konsumen. Ia juga mengajak masyarakat untuk lebih kritis dan tidak ragu untuk melaporkan jika mengalami masalah serupa. Dalam video tersebut, Ferry menunjukkan beberapa bukti dan testimoni dari pengguna yang mengalami masalah, serta mengajak penonton untuk bersama-sama menuntut pertanggungjawaban dari pihak Pertamina. Video tersebut telah menarik perhatian banyak penonton dan memicu diskusi mengenai tanggung jawab perusahaan dalam menyediakan produk yang berkualitas.
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) diharapkan segera memberikan klarifikasi dan tindakan tegas terkait masalah ini. Masyarakat menuntut agar pihak berwenang melakukan penyelidikan untuk memastikan bahwa kualitas bahan bakar yang dijual di pasaran sesuai dengan standar yang ditetapkan. Dalam beberapa tahun terakhir, isu kualitas bahan bakar memang sering kali menjadi sorotan, namun belum ada langkah konkret yang diambil untuk mengatasi masalah ini secara menyeluruh.
Kekecewaan yang disuarakan oleh Fiersa Besari dan Ferry Irwandi menjadi pengingat bahwa kualitas bahan bakar adalah hal yang sangat penting bagi keselamatan dan kenyamanan pengguna kendaraan di Indonesia. Banyak pengguna yang mengandalkan Pertamax sebagai bahan bakar utama, dan mereka berhak mendapatkan produk yang sesuai dengan klaim yang diberikan oleh perusahaan. Â Â Â
Dalam konteks yang lebih luas, masalah ini juga mencerminkan tantangan yang dihadapi oleh industri energi di Indonesia. Dengan meningkatnya permintaan akan bahan bakar berkualitas, penting bagi perusahaan-perusahaan seperti Pertamina untuk memastikan bahwa mereka tidak hanya memenuhi kebutuhan konsumen, tetapi juga menjaga integritas dan reputasi mereka di mata publik.
Sebagai penutup, isu Pertamax oplosan ini harus menjadi perhatian serius bagi semua pihak, baik pemerintah, perusahaan, maupun masyarakat. Dengan adanya suara-suara kritis dari publik figur seperti Fiersa Besari dan Ferry Irwandi, diharapkan akan ada perubahan yang signifikan dalam pengelolaan dan penyediaan bahan bakar di Indonesia. Masyarakat berhak mendapatkan bahan bakar yang berkualitas, dan sudah saatnya pihak terkait mengambil langkah nyata untuk memastikan hal tersebut.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI