Dari Kota Kecil di Sumatera, Menyulam Mimpi di Tanah Ilmu dan Harapan
Setiap perjalanan besar selalu berawal dari langkah kecil — dan bagi Indriani, langkah itu dimulai dari sebuah kota bernama Binjai, di Sumatera Utara.
Kota kecil yang menjadi saksi tumbuhnya seorang gadis yang belajar arti kerja keras, ketulusan, dan harapan.
Sejak kecil, Indriani selalu berusaha memberi yang terbaik bagi orang tuanya.
Baginya, setiap nilai yang baik, setiap usaha yang tulus, adalah bentuk terima kasih kepada mereka yang tak pernah lelah berdoa dalam diam.
Ia percaya, cinta orang tua adalah bahan bakar terkuat untuk menyalakan semangat di setiap perjalanan.
“Saya mungkin tidak selalu sempurna, tapi saya selalu ingin berusaha sepenuh hati. Karena setiap langkah saya adalah doa untuk mereka,” ucapnya lembut.
Sebelum menjadi mahasiswa, Indriani pernah mengukir cerita manis di bangku sekolah.
Ia dinobatkan sebagai Pelajar Pelopor Keselamatan LLAJ Tahun 2024 tingkat Provinsi Sumatera Utara — sebuah pencapaian yang tak hanya menuntut kecerdasan, tapi juga keberanian untuk melangkah di luar zona nyaman.
Padahal, di awalnya ia ragu.
Ia takut gagal.
Namun di sanalah ia belajar satu hal penting:
keberanian untuk mencoba adalah langkah pertama menuju perubahan.
Kini, sebagai mahasiswi Program Studi Teknologi Rekayasa Kimia Industri, Universitas Diponegoro, Indriani melangkah dengan tekad yang sama.
Ia bukan hanya ingin menjadi pembelajar, tapi juga pencipta solusi — seseorang yang kelak memberi arti pada ilmu yang ia pelajari.
Di kampus, ia belajar bahwa disiplin dan ketekunan bukan beban, melainkan jalan menuju kematangan diri.
Ia menuntut dirinya untuk terus berkembang, tak mudah puas, dan selalu haus akan pengalaman baru.
Baginya, setiap seminar, pelatihan, dan proyek bukan sekadar kegiatan, tapi batu pijakan menuju impian yang lebih besar.
Dan di balik semua kesibukan itu, Indriani menyimpan satu harapan besar:
untuk berkontribusi pada industri kelapa sawit Indonesia, menjadikannya bukan hanya sumber ekonomi, tapi pilar pembangunan berkelanjutan yang ramah lingkungan.
“Saya ingin suatu hari nanti, ilmu yang saya pelajari bisa membantu mengubah wajah industri sawit menjadi lebih modern dan berkelanjutan. Agar apa yang tumbuh dari tanah Indonesia, bisa kembali memberi manfaat bagi bumi,” katanya penuh keyakinan.