Kerake adalah nama jajanan tradisional Lombok yang berasal dari Desa Kelayu, Kecamatan Selong, Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat. Jika ke Lombok Timur, kerake biasanya menjadi sasaran para musafir luar daerah untuk dijadikan sebagai oleh-oleh.
Satu paket Kerake dikemas dalam wadah berbentuk besek (geben: Sasak) yang terbuat dari anyaman bambu. Jajanan ini merupakan hasil olahan beras ketan sebagai bahan dasar. Makanan, yang biasanya dibuat ibu-ibu rumah tangga sebagai industri rumahan, ini mirip jenang Jawa, tetapi kerake memiliki tekstur yang lebih kering dan lebih kencang (keras).Â
Kerake memiliki ukuran yang sangat minimalis, sebesar jempol kaki orang dewasa, dengan panjang sekitar 10-12 cm. Bentuknya tergolong unik. Sepintas seperti pocong berukuran kecil.Â
Sebuah Kerake dibungkus dengan daun jagung kering. Kemasan kecil itu kemudian diikat dengan tali yang terbuat dari bambu. Tali bambu diiris sebesar benang kasur lalu diikatkan pada tiga bagian kerake. Ikatan itu dililitkan pada dua ujung kerake dan satu lagi di tengahnya sehingga tampilan jajanan ini seperti pocong kecil. Lucu kan?
Tepung ketan sebagai bahan pembuatan kerake tentu tidak berdiri sendiri. Untuk menjadi kerake, tepung ketan dicampur kelapa, gula merah atau gula pasir, dan garam.
Sebagai  penambah rasa dan pewarna jajanan ini dicampur dengan juwet. Sebagian orang Sasak menyebutnya jowet.Â
Anda pasti tahu. Beberapa daerah di Indonesia menyebutnya duwet. Nama lainnya buah jamblang. Istilah ilmiahnya Syzygium cumini. Buah yang mirip anggur ini rasanya asam manis karena itu kerap diburu untuk ibu hamil muda, dijual murah di pasar. Di kampung, buah ini menjadi salah satu sasaran panjat anak-anak.
Lombok Timur, 03-09-2022