Mohon tunggu...
moh. romadlon
moh. romadlon Mohon Tunggu... Penulis lepas dan penyuka buku

Penulis lepas

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mengenal Ragam Metode Kreatif Mengajar Eksakta

11 Desember 2013   09:54 Diperbarui: 24 Juni 2015   04:04 529
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cover merupakan koleksi pribadi

Judul buku: Ragam Metode Mengajar Eksakta Pada Murid

Penulis: Mastur Faizi

Penerbit: Diva Press

Cetakan: I, Agustus 2013

ISBN: 978-602-255-144-7

MENGENAL RAGAM METODE KREATIF MENGAJAR EKSAKTA

Hingga hari ini, mata pelajaran eksakta, seperti matematika, fisika, dan kimia, masih dianggap sebagai pelajaran yang menakutkan, sulit, dan membosankan. Bahkan guru pengampu pun tak pelak terkena getahnya. Mereka dianggap sebagai momok. Fakta ini tentunya menuntut para guru untuk membuat terobosan baru guna meghapus citra buruk yang melekat pada pelajaran tersebut di mata siswa. Mengingat selama ini beberapa metode yang dipakai dalam pembelajaran sain bukannya membuat siswa lebih tertarik tapi malah membuat mereka kian bosan mempelajari sain.

Buku ini mencoba memberikan solusi metode pembelajaran eksakta yang diharapkan mampumenjembatani antara pentingnya pembelajaran sain dengan kebutuhan siswa akan metode yang kreatif, cerdas, sekaligus menyenangkan. Metode-metode itulah yang saat ini dibutuhkan.

Pada dasarnya semua mata pelajaran baik sain maupun yang lain tak punya metode khusus. Semua metode bisa diterapkan. Yang penting seorang guru harus paham kapan dan dalam kondisi bagaimana metode itu digunakan. Penggunaan metode yang bervariasi akan sangat membantu siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran. Yang lebih penting lagi, setiap metode itu tidak bisa berdiri sendiri tanpa melibatkan metode lain. Ada banyak metode yang bisa digunakan guru, yaitu mulai dari metode ceramah, ekspositori, tanya jawab, latihan, demontrasi, eksperimen, dll.

Namun untuk mempercepat siswa memahami substansi setiap materi pelajaran eksakta, guru masih dituntuk untuk “memodifikasi” metode-metode yang telah ada dengan sentuhan kreatifitas. Dalam pelajaran matematika, ada banyak metode kreatif yang dibeberkan secara detail dalam buku ini, diantaranya metode gasing (gampang, asyik, dan menyenangkan), metode drama, kumon, dan PAIKEM. (hal. 112-147).

Sedang pada pembelajaran fisika, metode kreatif yang telah ada salah satunya adalah metode resitasi. Dengan metode ini siswa akan memiliki kreasi sendiri, karena dalam metode ini kebebasan individu untuk membahasakan ulang ilmu pengetahuan yang didapat sangat besar. Pada metode ini siswa diberi tugas secara kelompok individual yang harus dipertanggungjawabkan secara lisan dan tulisan, dengan tujuan mengaktifkan siswa unruk berpikir dan mempertanggungjawabkan pemikirannya secara logis dan obyektif.

Sebagai sebuah metode, mesti memiliki banyak keunggulan, metode resitasi juga memiliki kelemahan, yaitu memberi peluang pada siswa untuk memalsukan hasil kerja. Mereka hanya mencontek hasil kerja siswa lain. Metode-metode kreatif lainnya, antara lain metode gasing, mind mapping, dan metode permainan.

Sementara dalam bidang biologi, metode-metode kreatif-nya meliputi metode, mind mapping, permainan, dan pariwisata. Metode mind mapping sangat dibutuhkan dalam biologi. Dikarenakan, hampir semua ilmu biologi berkaitan dengan beragam konsep, baik dari dunia manusia, binatang, maupun tumbuh-tumbuhan, oleh karena itu pemahaman dan pengetahuan akan konsep sangat penting artinya di sini. Dengan metode ini, siswa berhak membuat model mind mapping sesuai dengan kreasinya sendiri tanpa harus dikekang dengan model tertentu. Yang penting adalah penggunaan konsep dan relasi antar konsep itu sesuai dengan prinsip biologi. Sedang metode permainan meski banyak memiliki kelebihan, namun bila diterapkan pada biologi memiliki kekurangan, yakni tidak semua materi dapat disajikan dengan metode ini, sehingga guru dituntut mampu mengkombinasikan dengan metode lain dengan serasi.(hal.233-242)

Dalam bidang kimia, seperti cabang sain lainnya, agar mampu diserap dengan baik, guru pengampu kimia dituntut untuk mampu mengkombinasikan beragam metode yang ada, diantaranya metode demontrasi, eksperimen, imajinatif-kreatif, sampai metode mind mapping.

Sehebat apa pun sebuah metode tak lebih hanya suatu cara. Keberhasilan tetap ditentukan oleh seberapa besar kreatifitas guru dalam memancing kecintaan siswa pada eksakta.

Resensor : Moh Romadlon. Penulis lepas. Pecinta buku. Tinggal di Kebumen.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun