Mohon tunggu...
Moh. Ilyas
Moh. Ilyas Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Umat Islam, Sungguh Toleran Dirimu!

17 Oktober 2016   23:32 Diperbarui: 18 Oktober 2016   02:41 1627
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Jika ini benar-benar dilakukan, apalagi hingga menjadikan Ahok tersangka kasus ini, kecurigaan sebagian publik bahwa Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian sudah “masuk angin" terkait kasus ini terbantahkan dengan sendirinya. Sebab, publik sudah cukup cerdas untuk sekadar membaca (paling tidak menerka) peta dan alur kekuasaan bangsa ini, mulai dari eksekutif, yudikatif, termasuk legislatif.

Dus, aku melihat secara nyata bagaimana sikap umat Islam yang masih amat toleran untuk meletakkan hukum di atas segalanya. Mereka yang mayoritas, tak boleh main hukum rimba karena dalih kuantitasnya; mereka yang tengah berkuasa, pun tak boleh memanfaatkan kekuasannya untuk main hukum rimba dengan bertindak tidak adil dan tidak obyektif. Mereka contohkan sikap toleransi terhadap tindakan intoleransi sekalipun. Luar biasa!

Namun bagi kaum minoritas – apapun agama, suku, dan golongannya – jangan menjadikan sikap toleran ini sebagai alasan mengulangi kesalahan yang sama. Mereka tak boleh “memanfaatkan” jumlah minoritasnya untuk selalu mengesankan ditindas, dimarginalkan, apalagi merasa diperlakukan secara tidak adil. Mereka yang minoritas juga harus paham toleransi, karena toleransi bukan hanya milik mayoritas, tetapi juga milik minoritas.

Umat Islam, paling tidak dalam pandangan saya, layak ditempatkan dalam posisi teratas dalam konteks toleransi beragama. Hampir tidak pernah kita melihat umat Islam melakukan aksi penolakan atau anti-agama lain selain Islam. Bandingkan dengan aksi-aksi di berbagai negara, yang bahkan, kerap mengklaim diri sebagai negara paling toleran. Sebut saja misalnya Amerika. Di Negara Paman Sam ini sering kali kita melihat adanya demo anti-Islam. Begitu pun di Inggris, Jerman, dan Australia, yang kerap dijumpai demo anti-Islam.

Ini berbeda dengan umat Islam. Jika ada demo yang dilakukan umat Islam, maka obyeknya bukan agama tertentu, melainkan individu-individu yang dipandang "mengganggu" ketenangan umat Islam. Demo umat Islam lebih ditujukan secara personal, seperti misalnya terhadap Salman Rusdy (Inggris), Geert Wilders (Belanda), Charlie Hebdo (Perancis), dan Ahok (Indonesia) yang kini tengah memanas.

Maka, mari gandeng persatuan dan kesatuan, tanpa saling menghina, memaki, menghujat, apalagi menyakiti kelompok lain yang berbeda dengan kita. Konsep al-wahdah wal al-samaahah (persatuan dan toleransi), dua dari nilai-nilai dari dokumen yang disusun Nabi Muhammad SAW dalam Madinah Charter (Piagam Madinah), juga sudah termaktub dalam adagium Bhinneka Tunggal Ika. Wallahu a'lamu bi as-shawab. 

Tebet, Minggu, 16 Oktober 2016,

Pukul 03.43 WIB.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun