12 Januari lalu, Akademi Islam Internasional mengadakan pertemuan dengan para duta besar Uzbekistan di luar negeri, lapor koresponden IA "Dunyo".
Isu-isu penting terkait pengembangan pariwisata "ziyorat" di Uzbekistan dibahas dalam pertemuan tersebut. Hadir dalam acara tersebut Penasihat Presiden Uzbekistan, Rektor Akademi Islam Internasional Rustam Kasimov, Ketua Komite Urusan Agama di bawah Kabinet Menteri Abdugofur Akhmedov dan Wakil Pertama Menteri Luar Negeri Farkhod Arziyev.
Tercatat, kegiatan pengembangan wisata ziyorat, yang sempat terhenti tahun lalu karena pandemi, akan diadakan dalam skala yang lebih besar pada 2021. Secara khusus, diusulkan untuk membentuk tim penjangkauan, yang terdiri dari perwakilan berpengalaman dari bidang keagamaan, untuk menyebarkan secara luas warisan khazanah ilmiah dari tempat-tempat ziarah yang mengagungkan di Uzbekistan ke dunia, serta warisan ilmiah yang kaya dari para teolog besar seperti Imam Maturidi, Imam Bukhari, Imam Nasafi, Naqshbandi dan Yassawi.
Masalah pengorganisasian perjalanan rombongan ini ke Rusia, Kazakhstan, Turki, Malaysia, Indonesia, Pakistan dan negara lain juga dipertimbangkan. Negosiasi diadakan untuk menarik peziarah ke Uzbekistan dari India, Rusia dan Muslim Kaukasus, Indonesia, Malaysia, Pakistan, dan Mesir.
Tercatat bahwa minat terhadap jenis pariwisata ziryorat ini di Uzbekistan untuk kalangan warga Turki, Indonesia, Malaysia, Rusia, Pakistan, Cina, India, Jepang, Eropa dan negara-negara Arab sangat tinggi dan hasil yang baik dapat diraih berkat peningkatan kolaborasi di area ini.