Mohon tunggu...
Muhibuddin Aifa
Muhibuddin Aifa Mohon Tunggu... Perawat - Wiraswasta

Jika Membaca dan Menulis adalah Cara yang paling mujarab dalam merawat Nalar, Maka Kuliah Adalah Pelengkapnya.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Penyamun Suara Rakyat

29 Juli 2020   20:08 Diperbarui: 29 Juli 2020   21:49 562
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Foto: padarnews.com

Rahasia Umum

Hal seperti itu sudah menjadi rahasia umum. Saya sebagai orang yang suka berpetualang dari satu warungkopi ke warunng kopi lainnya, sangat sering mendengar perihal itu dari para pengusaha di Aceh.

Bagaimanakah nasib kepala daerah pada Pilkada selanjutnya, akan semakin menambah daftar nama dalam pusara jeratan orang KPK nantinya. Akibat cost politik yang sangat mahal, sehingga setelah terpilih harus melakukan korupsi untuk membayar hutang-hutangnya saat pilkada.

Pilkada 2020 sudah di depan mata. Para petarung mulai mencoba menakar daerah-daerah yang diperkirakan memiliki lumbung suara baginya. Para elit partai pun mulai mencoba melirik peluang yang memungkinkan jagoannya menang.

Pilkada serentak akan berlangsung di penghujung tahun ini. Ada beberapa daerah, baik provinsi maupun kabupaten/kota yang akan meyelengarakan pemilukada. Walaupun waktunya masih belum pasti karena masih dilanda ketakutan terhadap virus corona. Akan tetapi kasak-kusuk  tentang kandidat sudah mulai menggelegar.

Calon yang paling banyak dibicarakan di antaranya adalah sosok Gibran Rakabuming Raka.  Ia digadang-gadangkan untuk mengikuti jejak ayahnya. Saya tidak bisa bersepekulasi terlalu dalam mengenai kemunculan politik dinasti jokowi. Karena analisa politik saya masih sangat dini untuk menilai tentang itu.

Akan tetapi bagi saya, kemunculan anak muda di Pilkada di era melenial patut kita apresiasi.  Kita harap mampu mengendalikan sifat buruk kemunafikan sebuah tatanan politik yang sudah terlanjur kotor di negeri ini. Berharap terjadinya politik sehat, melalui pilkada halal saat ini adalah suatu hal yang sulit atau bahkan mustahil bisa dilakukan.

Hanya saja, untuk menekan atau paling tidak meminimalisir kebiasaan buruk itu, penting untuk diterapkan sejumlah kriteria. Keadaan rakyat sudah semakin terpuruk jangan tambah lagi menjadi semakin parah buruk. Kita sudah dihadapkan pada krisis kepercayaan di mata rakyat, sehingga sulit punya pemimpin yang punya kapasitas mapan.

Lalu apa yang bisa kita lakukan dalam menangkal virus dari perampas suara rakyat? Inilah pertanyaan yang mungkin sulit dijawab. Namun kita bisa mulai dengan memetakan lembaga dan pihak-pihak yang bersentuhan langsung dengan pemilu, kemudian menyehatkan pikiran mereka.

Menyehatkan Pihak yang Terlibat 

Pemilu merupakan suatu kegiatan sakral untuk dilaksanakan. Produk pemilu adalah menghasilkan pejabat eksekutif sekelas presiden maupun turunan kebawahnya. Produk lainnya juga akan muncul DPD dan legeslatif dari kasta DPRI hingga ke kasta terendah yaitu DPR kabupaten/kota.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun