Pada zaman kuno/klasik keadilan merupakan suatu konsepsi yang merujuk pada perilaku seseorang yang memandang sesuatu harus diwujudkan dalam bentuk keseimbangan dan proposionalitas, senada dengan konsepsi keadilan menurut Aristoteles. Keyakinan Aristoteles mengakar pada kepercayaannya yang memandang bahwa apabila keadilan hilang di tengah sebuah komunitas maka imbasnya adalah kesesatan, konflik dan chaos.
Sebagai pondasi moral dan etika, keadilan adalah modal utama seorang manusia dapat memperlakukan lingkungan sekitarnya dengan baik, karena keadilan adalah manifestasi tertinggi dari sebuah kebaikan seorang manusia. Artinya seseorang yang adil akan secara sadar mengakui hak dan kewajiban orang lain sebagai sesuatu yang sakral dan harus diperjuangkan bagaimanapun kondisinya. Seseorang yang dapat mengutamakan keadilan sebagai hal yang fundamental dapat memilih tindakan yang tepat dalam lingkungan sosialnya yang akan berdampak juga pada kesejahteraan secara individual atau kolektif. Dapat disimpulkan juga bahwa keadilan juga membawa peran penting dalam mewujdukan masyarakat yang harmonis dalam kehidupan sosial.
Secara umum, Aristoteles memandang suatu kondisi ketidakadilan ialah dimana seseorang yang tidak menaati norma, hukum, kebiasaan yang hidup dalam masyarakat adalah seseorang yang tidak adil. Dapat diartikan bahwa sebuah pelanggara, kejahatan, ketidaklaziman adalah sebuah bentuk ketidakadilan yang dapat muncul apabila seseorang memilih untuk tidak taat. Moral seseorang akan menjadi kabur dan eksistensi etika akan tercederai. Oleh karena itu keadilan umum menurut Aristoteles ialah kondisi kewajaran yang dapat diterima secara kolektif oleh sebuah komunitas.
Lebih spesifik lagi, dalam mengatur hubungan antar sesama diketahui bahwa keadilan juga dapat dibagikan merata apabila kita dapat melihat berdasarkan jasa, keahlian atau prestasi yang dihasilkan. Aristoteles menawarkan konsepsi Equal Shares dan Equal Person dalam pengembangan kondisi-kondisi tersebut. Kondisi pertama ialah dimana seseoang berkontribusi dengan imbang, sama, selaras dengan pihak lain dalam segala aspek dan para pihak juga akan mendapatkan imbalan yang sama, maka kondisi tersebut dapat diartikan sebagai Equal Shares. Sedangkan Equal Person ialah kondisi dimana seseorang akan mendapatkan keadilan apabila jika ia mendapati dirinya berkontribusi lebih besar daripada orang lain maka ia akan mendapatkan bagian imbalan yang lebih besar juga, kondisi tersebut juga akan berlaku sebaliknya apabila ia berkontribusi secara minim.
Menjadi sebuah tantangan ketika sesorang akan diminta menilai kontribusi orang lain, karena kondisi tersebut akan memunculkan persepsi keadilan akan mempunyai bentuk kebenaran yang berbeda-beda, oleh karena itu muncul sebuah konsepsi keadilan distributif, yakni berdasarkan apa yang sudah ia berikan dan lakukan, dimana keadilan ini akan juga berfokus pada pencapaian dan prestasi seseorang.
Kebenaran sebuah keadilan juga dapat berbentuk sebuah koreksi, dimana seseorang akan mendapatkan sesuatu atas keadilan yang diberikan secara tidak tepat dalam keadilan distributif. Hal yang paling mudah ditemui dalam implementasi koreksi tersebut ialah ketika seseorang dihukum untuk mengembalikan sejumlah kerugian atas pencurian yang telah dilakukan, maka keadilan korektif akan terwujud. Pada praktik dalam kehidupan sosial, Aristoteles juga menanamkan adanya konsep timbal balik, artinya jika seseorang melakukan tindakan baik atau buruk maka tindakan/perlakuan yang sama akan kembali ke dirinya. Konsepsi ini tentu sangat abstrak karena pengembangannya dilakukan di kehidupan sosial, berbeda dengan konsepsi timbal balik milik Pythagoras yang menghendaki adanya pertukaran nilai yang setara.
Dalam kehipan modern tentu konsepsi keadilan ini masih sangat relevan untuk dijadikan landasan dalam berbagai aspek. Keterkaitan terhadap munculnya isu pemerintahan, kebijakan publik hingga masalah sosial kolektif sekiranya akan mudah ditimbang keadilannya apabila berkaca pada salah satu teori kuno yang dikemukakan Aristoteles.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI