Ketua Lembaga Budaya Seni dan Olahraga  ( LBSO  ) Pimpinan Daerah Aisyiyah  ( PDA  ) Kabupaten Klaten  Hj Istikomah, M.Pd mengatakan  bahwa sudah seharusnya  umat islam  menyambut  datangnya  bulan suci Ramadhan  tahun  1446 H ini dengan penuh suka cita. Karena itu, mari kita berlomba-lmba menuntut ilmu di bulan ramadan.
"Menuntut ilmu di bulan ramadan itu pahalanya seperti  orang yang melakukan haji dengan sempurna," tukas Hj Istiqomah, M.Pd saat memberikan  tausiah dihadapan pimpinan cabang aisyiah (PAC) Kemalang, Klaten, Selasa (4/2/2025.
 Menurutnya,  berdasarkan sabda nabi Muhammad SAW "barangsiapa yang pergi ke masjid tidaklah diinginkannya (untuk pergi ke masjid) kecuali untuk mempelajari kebaikan atau untuk mengajarkan kebaikan. Maka baginya pahala seperti orang yang melakukan haji dengan sempurna. (Dikatakan syekh al Albany dalam shahiih at targhiib; Hasan shahiih)
Menurut Istikomah yang juga sebagai Ketua Paguyuban Kerukunan Umat Beragama ( PKUB ) Perempuan Kabupaten Klaten ini menyebut  setidaknya ada  3 Kelompok manusia ketika mendapatkan kabar akan datangnya bulan suci Ramadhan dalam mensikapinya.
Kelompok  pertama adalah golongan yang apatis, yakni mereka  yang kurang sekali perhatiannya terhadap bulan Ramadhan. "Bagi mereka ini  kedatangan Ramadhan dianggap biasa-biasa saja dan dianggap bukan  sebagai beban. Kelompok ini menyamakan bulan Ramadhan dengan bulan-bulan yang lainnya tidak ada oerbedaan" katanya.
Targetkan katam 30 juz
Yang kedua menurut Istikomah adalah mereka  orang-orang yang bergembira menyambut hadirnya bulan Ramadhan.
namun rasa gembiranya itu kurang istiqamah. "Kelompok  ini sering disebut sebagai kelompok pertengahan ini terkadang meninggalkan ibadah salat tarawih dan witir ataupun salat rawatib qabliyah dan badiyah. Dalam satu hari itu ada rasa malas untuk membaca Al-Qur'an, sehingga target bacaan Al-Qur'an tidak tercapai." katanya.
Mereka ini kata Istikomah juga full berpuasa, namun ada di antara mereka yang kesehariannya terlalu banyak tidur. Amalan-amalan sunnah Ramadhan tidak begitu diperhatikan.
Kelompok ketiga menurut Istikomah disebut  sebagai Sabiqun bil khairat dengan istilah orang-orang berprestasi karena memang mereka adalah orang-orang yang berusaha meninggalkan perkara haram dan makruh selama menjalani ibadah puasa.
" Selain meninggalkan hal-hal di atas golongan mereka ini  juga meninggalkan sebagian perkara mubah demi kesempurnaan ibadah puasa yang mereka jalankan." katanya.