Kamis  27 Juli 2022 kemarin, saya di undang  menghadiri peresmian Perluasan Pabrik baru PT MC PET Film Indonesia/PT. MFI yang berokasi di Kelurahan Gerem Cilegon Banten, saya hadir.
Hadir dalam peresmian itu petinggi Kementrian Perindistrian, Petinggi Kementrian Investasi, Pj Gubernur Banten, Sekda Cilegon (Walikota tidak hadir), Ketua DPRD Cilegon  dan undangan lainnya.
Undangan ini saya anggap sebagai bentuk penghormatan  sebagai tetangga terdekat, rumah saya hanya sejengkal jaraknya dari PT MCCI/MFI, hanya dipisahkan dengan pagar pembatas.
Harus diakui, PT MCCI/PT. MFI merupakan perusahaan besar. Dalam kontek tertentu, termasuk perusahaan yang baik perhatiannya terhadap lingkungan dibanding dengan perusahaan lain yang ada di Wilayah Gerem , paling tidak dari aspek sosial tiap tahun bisa nyumbang beras terbanyak saat buan Ramadhan, sumbang kambing terbanyak saat Idhul Adha untuk dibagikan ke masyarakat melalui Kelurahan serta aksi aksi sosial lainnya.
Lantas apakah  saya harus bangga berada dalam ruangan -lebih tepatnya tenda mewah--bersama dengan para undangan lain menghadiri Peresmian Perluasan Pabrik ini?. Apa alasannya jika saya harus bangga?.
Undangan yang lain bisa jadi mereka merasa bangga, sebab sebagian besar yang hadir adalah  customer atau rekanan perusahaan, itupun kebanyakan perusahaan/pengusaha dari luar Gerem. Dengan adanya perluasan pabrik  baru tentu mereka punya harapan lebih besar peluang usahanya, makanya wajar mereka ini bersuka cita dalam peresmian ini.
Seharusnya sebagai warga, saya juga ikut bangga hari itu, yang terbesit dalam pikiran saya berbeda dengan para rekanan. Jika para rekanan pabrik/perusahaan adalah peluang usaha, saya malah membayangkan masyarakat sekitar pabrik.
Ketika saya membayangkan itu, sulit bagi saya untuk mengungkapkan kebangggan atas diresmikannya Pabrik baru ini, yang ada justru "kedongkolan", bahkan terasa nyesek di dada melihat  audiens yang bergembira ria dalam acara tersebut.
Saya berpikir tentang ketidakadilan, kehadiran Pabrik baru ini harusnya punya multiple effek terhadap masyarakat lingkungan hususnya dalam bidang tenaga kerja. Itu yang selalu di dengungkan oleh para petinggi negeri.