Mohon tunggu...
KANG NASIR
KANG NASIR Mohon Tunggu... Administrasi - petualang

Orang kampung, tinggal di kampung, ingin seperti orang kota, Yakin bisa...!

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mencari Akar Kemuduran Al-Khairiyah Citangkil (2)

23 Mei 2018   18:49 Diperbarui: 7 Juni 2018   19:21 590
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
KH. Ali Jaya, murid utama KH. Syam'un, pendiri Al-Khairiyah dok. Ahmad Yusdi

Upaya rekonsiliasipun ditempuh  dengan tujuan untuk membangkitkan kembali ruh dan semangat membangun kembali kejayaan Al-Khairiyah melalui Muktamar ke Muktamar yang menggantikan roda kepempinan PB Al-Khairiyah, bahkan kemudian dibentuk pula Yayasan Pondok Pesantren Modern Al-Khairiyah (YPPMA).

Tapi upaya itupun tetap tidak mampu mengangkat  kejayaan Al-Khairiyah seperti era sebelum tahun tujuhpuluhan yang bisa menyedot murid/santri untuk belajar di Madrasah Al-Khairiyah Citangkil, bahkan hingga saat inipun  tidak ada kemajuan yang signifikan dalam kenteks pengembangan Pesantren dan Madrasah.

Menurut pengamatan saya, beberapa hal yang mendasar atas  memudarnya pamor Al-Khairiyah sebagai Lembaga Pendidikan Islam disebabkan beberapa hal yang berhubungan langsung antara lain;

Pertama;  Munculnya konflik kepentingan yang berkepanjangan ditubuh Al-Khairiyah.

Kedua; Kecenderungan saat ini, Al-Khairiyah solah olah dikuasai  anak anak muda yang kurang kompeten dalam pengelolaan sebuah Lembaga Pendidikan. Disamping itu, Al-Khairiyah nampaknya mengabaikan nasab hubungan keilmuan dimana banyak sekali tokoh tokoh berpengaruh yang pernah belajar di Al-Khairiyah tereliminasi atau sengaja tidak mau melibatkan diri dalam pengelolaan Al-Khairiyah karena persoalan interes pribadi/kelompok.

Ketiga; Tidak adanya tokoh sentral/Kyai yang berpengaruh dalam pengelolaan Pendidikan/Pesantren  Al-Khairiyah.  Jika Al-Khairiyah bercita cita ingin menciptakan kader melalui Pondok Pesantren/ Madrasah sesuai dengan yang tertulis dalam Gapura pintu masuk Kampus Alkhairiyah yakni "Kampus Pondok Pesantren Al-Khairiyah", maka mau tidak mau harus ada tokoh/Kyai yang amanah  dan berpengaruh sehingga bisa dijadikan sebagai panutan bagi santri yang ingin belajar di Al-Khairiyah.

Keempat; Munculnya Madrasah Tingkat Tsanawiyah dan Aliyah yang diselenggarakan oleh Madrasah Cabang Al-Khairiyah diluar Kampus Citangkil, membuat orang tua murid yang ingin menyekolahkan anakanya di Al-Khairiyah, enggan untuk memasukkan ke Madrasah yang ada di Kampus Al-Khairiyah Citangkil.

Sebagai catatan ahir dari tulisan ini,saya ingin menyampaikan bahwa  apa yang saya kemukakan diatas merupakan fakta yang pernah terjadi, juga ada dalam dokumen yang saya miliki disamping ada pendapat pribadi  berdasarkan pengalaman dan pengamatan pribadi dari seorang alumni Al-Khairiyah yang berada diluar struktur institusi Al-Khairiyah.

Selesai.

Penulis;

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun