Mohon tunggu...
KANG NASIR
KANG NASIR Mohon Tunggu... Administrasi - petualang

Orang kampung, tinggal di kampung, ingin seperti orang kota, Yakin bisa...!

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Cerai atau Tidak, Itu Urusan Ahok

9 Januari 2018   00:26 Diperbarui: 17 Februari 2018   11:32 519
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Illustrasi. Dok. Suara Pembaruan.com

Ada beberapa hal yang menarik di jagad nusantara pada awal tahun 2018 ini. Media massa maupun media social diramaikan oleh hiruk pikuk kehidupan politik utamanya menyangkut masalah Pilkada serentak. Partai politik ramai ramai pasang strategi untuk merebut kekuasaan di daerah baik untuk level Gubernur maupun Bupati/Walikota bergandeng tangan dengan partai lain karena secara aturan dipersyaratkan seperti itu jika tidak memenuhi syarat perolehan kursi di masing masing DPRD sebagaimana diatur dalam perundang-undangan.

Ditengah hiruk pikuk masalah pilkada ini, tiba tiba menyeruak berita tentang gugatan perceraian Ahok terhadap istrinya yakni Veronika Tan. Kontan saja berita ini disambar para nitizen hingga pemberitaan masalah gugatan perceraian menjadi viral di media social maupun media mainstrem.

Berbagai tanggapan muncul, ada yang bertanya apakah berita ini hanya hoax atau hoax yang membangun. Namun pertanyaan itu terjawab sudah bahwa sesungguhnya berita itu benar adanya. Hal hal yang berkaitan dengan itu, telah secara seksama dan dalam tempo yang sesingkat singkatnya telah dibenarkan oleh pihak Pengadilan maupun pihak pengacara Ahok sendiri. Bahkan ada juga nitizen yang mengaku sampai tidak bisa tidur memikirkan gugatan Ahok tersebut.

Sikap apapun yang disampaikan oleh publik sah sah saja, yang merasa prihatin atas kejadian ini  boleh saja menyampaikan keprihatinannya. Demikian juga yang merasa heran atas sikap Ahok untuk menceraikan istrinya yang dulu dianggap sebagai pasangan setia, seia sekata, taka ada larangan dalam undang undang manapun untuk menyampaikan keheranan itu.

Bagi saya yang terpenting adalah, jangan sampai bagi yang merasa prihatin, terlalu berlebihan menyampaikan keprihatinannya itu. Sebaliknya yang merasa heran, jangan juga  terlalu bombamtis menyampaikan keheranannya itu, artinya bersikaplah wajar menyaikapi persoalan yang satu ini.

Mengapa harus disikapi dengan kewajaran, tak lain karena ini bukan urusan politik yang bersinggungan dengan orang lain apalagi kelompok. Kasus ini adalah kasus privat atau urusan rumah dan tangga Ahok. Persoalan apa dan latar belakang masalahnya secara riil  hanya  mereka yang tahu, nanti setelah masuk persidangan barulah akan terungkap ada masalah apa dengan rumah dan tangga Ahok.

Oleh karena itu, jika kita masih waras, menjadi tidak waras jika  kemudian berspekulasi tentang masalah yang terjadi dalam rumah tangga Ahok, apalagi kemudian dikait-kaitkan dengan adanya ancaman atau banyaknya musuh/orang yang tidak senang dengan Ahok termasuk kehidupan Ahok sebelum menghuni jeruji besi dengan kehidupan Ahok setelah masuk bui lantaran divonis bersalah karena telah menista agama.

Lepas dari persoalan itu semua,  mau cerai atau tidak cerai, itu urusan Ahok.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun