Mohon tunggu...
Moch ArdianFahrisyam
Moch ArdianFahrisyam Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

lahir di Bekasi 30 April 2003

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Identitas Nasional Bangsa Indonesia Dulu, Sekarang, dan Nanti

30 September 2021   12:37 Diperbarui: 30 September 2021   14:28 1014
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pada saat ini kita sedang berada di era digitalisasi, era di mana semuanya serba digital, informasi dengan cepat menyebar, dan mudahnya kebudayaan asing masuk ke Indonesia. Namun sangat disayangkan banyak pemuda dan pemudi Indonesia tidak bisa memanfaatkan hal ini dengan baik, banyak pemuda dan pemudi yang terkena dampak negatif dari era digitalisasi, seperti menginginkan semua hal dengan cepat, timbulnya rasa malas, dan mulai meninggalkan kebudayaan dan indentitas nasional Indonesia.

Apa yang dimaksud indentitas nasional?

Indentitas nasional terdiri dari 2 kata yaitu indentitas dan nasional. Identitas merupakan kata serapan dari bahasa Inggris "Identity" yang memiliki arti ciri-ciri atau jati diri seseorang, lalu nasional, kata nasional juga merupakan kata serapan dari bahasa Inggris yaitu "National" yang memiliki arti sesuatu yang bersifat kabangsaan. Jadi identitas nasional adalah ciri-ciri atau jati diri sesorang yang dimiliki suatu bangsa dan menjadi pembeda dengan bangsa lain.

Bagaimana Pandangan Ahli tentang Identitas Nasional?

  • Koenta Wibisono (2005), identitas nasional adalah "manifesti nilai-nilai kebudayaan yang tumbuh dan berkembang pada aspek kehidupan sebuah bangsa dengan ciri khasnya, yang membuatnya berbeda dengan bangsa lain dalam kehidupannya".
  • Koerniatmante Soepraptowiro, identitas nasional adalah aturan tentang kewarganegaraan sebagai konsekuensi secara langsung dari perkembangan nasionalisme.
  • Menurut Toyanbee, identitas nasional adalah tingkatan lokal genius sebuah bangsa dalam mengahadapi tantangan yang ada.

Unsur-unsur identitas nasioanal

Seperti yang dijelaskan sebelumnya, identitas nasional adalah jati diri sebuah bangsa dan menjadi pembeda dengan bangsa lain, berikut adalah unsur-unsur dari identitas nasional

  1. Bahasa. Menurut Kamu Besar Bahasa Indonesia, bahasa adalah sistem lambang bunyi yang arbitrer, yang digunakan oleh anggota suatu masyarakat untuk bekerja sama, berinteraksi, dan mengidentifikasi diri.
  2. Agama. Indonesia merupakan negara yang memegang teguh dan memelihara nilai-nilai keagamaan, hal ini ditunjukkan oleh Pancasila pertama yang berbunyi "Ketuhanan Yang Maha Esa".
  3. Suku bangsa. Seperti yang kita ketahui, Indonesia merupak negara yang luas dan memiliki berbagai macam suku. Hal ini menjadikan suatu identitas kita sebagai masayarakat Indonesia.
  4. Budaya. Dengan adanya berbagai macam suku di Indonesia, menyebabkan banyaknya budaya dari berbagai macam suku, seperti wayang, angklung, batik, tari saman, tari kecak, reog ponorogo, dan lain-lain. Hal ini menjadikan suatu kebanggan tersendiri, karena kita dalam satu negara memiliki banyak kebudayaan yang beragam, dan ini menjadi salah satu identitas kita sebagai warga negara Indonesia.

Apa fungsi dari identitas nasional bangsa Indonesia?

  1. Sebagai pemersatu bangsa Indonesia. Tujuan utama dari identitas nasional adalah agar kita bisa saling menjaga dan melindungi sesama supaya bisa menjadi satu kesatuan yang kuat.
  2. Sebagai identitas masyarakat Indonesia. Fungsi selanjutnya adalah sebagai identitas, ciri khas, sesuatu yang unik dan itu hanya ada pada masyarakat Indonesia.
  3. Sebagai pembeda dari bangsa lain. Fungsi berikutnya adalah sebagai pembeda, contohnya adalah saat kita berada di luar negri, prilaku kita akan berbeda dengan prilaku orang luar negri, karena kita memegang teguh identitas nasional kita.

Bagaiman identitas pada zaman dahulu?

Pada zaman dahulu Nusantara memiliki kebudayaan yang lumayan maju, hal ini bisa dilihat dari majunya beberapa kerajaan di Indonesia, selain itu bukti yang lainnya adalah cara masyarakat menyikapi masuknya kebudayaan asing dari luar, mereka melakukan penyaringan dan mengambil hal-hal positif dari kebudaayan asing dan mencapurkan dengan kebudayaan yang ada sehingga terciptalah kebudayaan yang baru tanpa menghilangkan kebudayaan Indonesia atau yang dikenal akultrasi, berikut adalah contoh akultrasi pada zaman dahulu :

  1. Candi Borobudur.
  2. Wayang kulit.
  3. Tradisi ziarah makam.
  4. Alat musik Tanjidor
  5. Tari congkek, lenong, dan gambang kromong.

Bagaimana identitas nasional pada saat ini?

Pada zaman digitalisasi ini, dengan mudahnya kebudayaan asing masuk ke Indonesia, membuat pemuda dan pemudi Indonesia mengikuti kebudayaan asing karena dianggap keren. Salah satunya adalah fenomena westernisasi, fenomena di mana masyarakat meniru prilaku dan kebiasaan orang barat, hal ini memberikan dampak positif dan negatif, positifnya adalah para pemuda dan pemudi mulai fasih menggunakan bahasa Inggris. Namun sangat disayangkan banyak pemuda dan pemudi Indonesia malah terjebak di dalam dampak negatif karena tidak mampu untuk menyaring dan memilah milih mana yang baik dan mana yang buruk, seperti perubahan gaya hidup, kebiasaan hedonisme, pergaulan bebas, konsumsi alkohol & obat terlarang, dan lunturnya gotong royong. Hal ini sangat bertolak belakang dengan identitas nasional bangsa Indonesia, hal ini akan membahayakan eksistensi identitas bangsa Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun