Mohon tunggu...
mochammad alvinnurhidayat
mochammad alvinnurhidayat Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWA UIN SUNAN KALIJAGA

MAHASISWA

Selanjutnya

Tutup

Financial

Manajemen Resiko Keuangan; Meminimalisir Risiko untuk Memaksimalkan Keuntungan

25 Mei 2023   22:40 Diperbarui: 28 Mei 2023   02:59 178
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Finansial. Sumber ilustrasi: PEXELS/Stevepb

Didalam dunia bisnis baik itu perdagangan,perindustrian,percetakan dan lain sebagainya. Orientasi yang dibangun atau yang dituju adalah mendapatkan keuntungan/return demi mencukupi kebutuhan serta keinginan dasar.

Return merupakan hasil yang diperoleh dari investasi. Return dapat berupa return realisasi (realized return) atau return ekpektasian (expected return). Return realisasi merupakan return yang telah terjadi yang dihitung berdasarkan data historis. 

Return realisasi sangat penting karena dapat digunakan sebagai pengukur kinerja entitas bisnis. Return ekspektasian adalah return yang diharapkan akan diperoleh investor dimasa mendatang atau return yang belum terjadi (ela widasari, 2017).sebelum melangkah lebih jauh, kita perlu mengetahui bahwa keuntungan dengan return itu berbeda. Tidak jarang kita masih menyamakan antara kedua hal tersebut.

Return adalah pengukuran atau presentase pertumbuhan nilai suatu investasi dari waktu ke waktu. Ini mencerminkan nilai investasi dari awal sampai akhir periode tertentu,baik itu bulanan maupun tahunan. Disisi lain keuntungan yakni merujuk pada kelebihan pendapatan atau profitabilitas yang dihasilkan dari investasi. Keuntungan Ini adalah selisih diantara total pendapatan yang diterima dengan biaya yang dikeluarkan untuk investasi.

Jika kita menelaah lebih dalam melalui kaca mata filosofi. Perbedaan antara keduanya akan tampak secara signifikan. Return dalam hal ini lebih menyoroti perubahan nilai  atau hasil yang dicapai dari waktu ke waktu. 

Secara tidak langsung mencerminkan aspek kehidupan dan kegiatan yang dinamis yang mengarah kepada kemajuan,perkembangan dan evolusi. Dapat dianggap sebagai ukuran perkembangan dan pencapain dalam konteks keuangan, investasi atau kehidupan secara umum. 

Secara filosofis, keuntungan cenderung berkaitan dengan konsep kepuasan dan pencapain tujuan. Ini berhubungan dengan konsep memperoleh manfaat,kebahagian, atau memenuhi kebutuhan dan keinginan. Singkatnya,return berpandangan lebih jauh ke depan karena sesuai prinsipnya pertumbuhan dan perkembangan sedangkan keuntungan hanya berpandangan sampai hasil yang di dapat tidak ada keberlanjutan.

Ketika seseorang menginginkan return pastinya dibarengi dengan resiko. Maka dari itu perlu adanya keseimbangan diantara keduanya,semakin tinggi return yang di dapat semakin tinggi pula resiko yang dihadapi.(sri hayati, 2017)

Agar kerugian bisa diminimalisir dan bisnis tetap sukses, pelaku usaha harus bisa mengenali, mengelompokkan serta mencari solusi dengan tepat terutama dalam hal resiko keuangan. Resiko keuangan adalah keputusan yang berhubungan dengan keuangan yang bisa menyebabkan kerugian. (fasa,2016) 

Berikut jenis -- jenis resiko dalam keuangan:

  • Resiko pasar
  • Resiko pasar dapat diartikan sebagai resiko akibat ketidakpastian harga dipasar. Ketidakpastian dalam bentuk perubahan nilai dari asset yang dapat diperjualbelikan maupun disewakan. Resiko pasar sendiri dapat dikelompokkan lagi sebagai resiko terarah dan resiko tidak terarah. Sebab terjadinya resiko terarah adalah pergerakan harga saham,suku bunga, dan lainnya. Di sisi lain, resiko tidak terarah dapat berupa resiko volatilitas (ukuran perubahan statistik suatu harga sekuritas dalam periode tertentu)
  • Resiko kredit
  • Resiko kredit itu ada Ketika seseorang gagal memenuhi kewajiban terhadap pihak lawan. Contoh sederhana, Ketika A mempunyai hutang kepada B Rp 10.000 yang jatuh temponya pada tanggal 1 mei. Namun pada tanggal jatuh tempo yang telah disepakati A tidak mampu mengembalikan kepada B. jenis resiko kredit dikelompokkan dalam 2 kategori soverign risk  dan settlement risk. Soverign risk terjadi Ketika kebijakan valuta asing yang sulit. Singkatnya resiko kredit ini terjadi atas kebijakan yang diambil oleh pemerintah. Settlement risk terjadi apabila satu pihak melakukan pembayaran sementara pihak lain gagal memenuhi kewajiban.
  • Resiko likuiditas
  • Secara sederhana resiko likuiditas dapat diartikan sebagai ketidakmampuan untuk mengubah asset atau instrument keuangan menjadi uang tunai dengan mudah dan sesegera mungkin tanpa menimbulkan kerugian besar. Resiko likuididas dikelompokkan mejadi resiko likuiditas asset dan resiko likuiditas pendanaan. Resiko likuiditas asset sering terjadi pada asset yang kurang populer,jarang diperdagangkan atau memiliki karakteristik khusus yang membuat sulit untuk dijual. Sedangkan resiko likuiditas pendanaan dapat kita pahami bahwa ketidakmampuan perusahaan dalam memperoleh dana dalam jumlah yang cukup dan sesuai waktu yang ditentukan.
  • Resiko operasional
  • Berdasarkan pasal 1 poin 10 peraturan otoritas jasa keuangan, resiko operasiaonal merupakan resiko akibat kurang memadainya proses internal baik itu karena kesalahan manusia, kegagalan sistem, dan atau adanya kejadian eksternal yang mempengaruhi operasional bank maupun LJKNB yang mengakibatkan kerugian. Didalam resiko ini terdapat resiko fraud/penipuan dan resiko model. Resiko penipuan yaitu resiko terkait dengan Tindakan penipuan yang dilakukan oleh pihak internal/eksternal misalnya manipulasi laporan,penyalahgunaan dan dan penipuan dalam transaksi. Sedangkan resiko model yaitu resiko yang terkait dengan kesalahan dalam perancangan,implementasi atu interpretasi model.
  • Resiko hukum
  • Resiko hukum dalam konteks ini merujuk pada resiko yang timbul akibat pelanggaran hukum atau ketidaksesuain dengan peraturan dan regulasi yang berlaku dalam aktivitas keuangan suatu entitas. Resiko ini terkait kemungkinan adanya tuntutan hukum,sanksi atau kerugian finansial yang dapat timbul akibat pelanggaran hukum atau ketidakpatuhan terhadap peraturan.

Setelah mengetahui jenis -- jenis resiko yang ada, setiap orang harus bisa mengidentifikasi sesuai dengan kapasitas yang dimiliki. Baik individu, entitas bisnis maupun pemerintah. Ada 4 kategori faktor atau alat yang perlu di perhatikan pertama, agar identifikasi terhadap resiko diatas lebih mudah.

  • Kepatuhan
  • Resiko Kepatuhan ditempatkan dalam daftar indentifikasi resiko pertama karena dengan adanya kepatuhan bisa terdekteksi apakah regulasi atau peraturan berjalan sebagaimana mestinya. Yakni berjalan dengan baik, efektif, dan efisien. Resiko kepatuhan juga dikenal sebgai resiko integritas.
  • Strategis
  • Resiko strategis dalam konteks keuangan adalah resiko terkait keputusan pengambilan strategi yang diambil oleh perusahaan atau entitas bisnis serta terkait dengan operasi di industri tertentu seperti penggabungan perusahaan, perubahan industri, atau pengembangan penelitian. Diantara penyebab terjadinya resiko strategi yaitu tidak sesuainya strategi yang diterapkan dengan visi misi perusahaan. Selain itu timbul juga karena kegagalan dalam mengantisipasi perubahan lingkungan bisnis seperti perubahan teknologi, kondisi ekonomi makro, dinamika kompetisi pasar, dan kebijakan otoritas terkait.
  • Finansial
  • Finansial termasuk dalam alat bantu dalam mengidentifikasi resiko yang ada karena resiko finansial ini terkait dengan transaksi bisnis dan sitem keuangan yang ada. Untuk mengetahui resiko keuangan, periksa keuangan harian terutama arus kas.
  • Operasional
  • Resiko operasional ini terkait dengan prosedur perusahaan mulai sistem it,regulasi hingga rekrutmen. Resiko operasional bisa mempengaruhi stabilitas keuangan, efisiensi operasional dan operasional perusahaan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun