Mohon tunggu...
Mochamad Syafei
Mochamad Syafei Mohon Tunggu... Guru - Menerobos Masa Depan

Kepala SMP Negeri 52 Jakarta. Pengagum Gus Dur, Syafii Maarif, dan Mustofa Bisri. Penerima Adi Karya IKAPI tahun 2000 untuk buku novel anaknya yang berjudul "Bukan Sekadar Basa Basi".

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Perselingkuhan Politik Menggelikan

23 Januari 2023   08:02 Diperbarui: 23 Januari 2023   08:22 336
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Partai politik lagi butuh banget dukungan untuk hajatan di 2024. Sehingga tak mungkin bisa menolak napsu kuasa para raja desa. 

Kita masih sangat ingat, bagaimana perselingkuhan politik di Senayan ketika mengamputasi KPK.  Semua setuju karena mereka memiliki tujuan sama, menyelamatkan diri dan kelompok nya. 

Kita juga masih belum kelar membaca, bagaimana perselingkuhan politik itu menghasilkan UU Cipta Kerja. Sampai hari gini kita ditinggali persoalan yang entah kapan bisa terselesaikan. 

Politik bisa melahirkan aneka perselingkuhan. Maka akan lahir anak-anak haram jadah yang akan meninggalkan jejak sejarah hitam. Bukan hanya jejak sejarah, tapi juga kehidupan yang mengerikan. 

Tak ada yang langgeng dalam politik kecuali kepentingan. Ketika aneka kepentingan bertemu, maka akan lahir napsu dan ketamakkuasaan tinggi. 

Raja-raja desa punya napsu juga. Ada banyak hal yang hendak dilangsungkan membersamai kelanggengan kekuasaan. Bukan hanya ingin sembilan tahun, bisa juga delapan belas tahun, bisa juga sampai jasad dimasukkan ke liang lahat. 

Kekuasaan memang candu. Kekuasaan akan menjadikan pemiliknya mabuk. Akan menjadikan pemilik nya lupa diri. Bahkan lupa bahwa kekuasaan adalah titipan Tuhan. 

Karena kekuasaan titipan Tuhan, maka menjalankan nya harus amanah. Maka, kesejahteraan orang yang dipimpin adalah tujuan akhir yang dicitakan. 

Napsu Senayan dengan napsu raja raja desa akan memunculkan perselingkuhan. Mereka berdua akan berpesta pora. Mereka berdua akan saling menghisap. Saling memuncak. 

Rakyat? 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun