Mungkin kamu sudah melupakan cerita itu karena kamu terlalu banyak memiliki cerita yang mungkin jauh lebih indah. Tapi, bagiku cerita itu adalah cerita satu satunya yang tak pernah bisa kulupakan.Â
Malam itu kamu bilang ingin mencari warna bulan yang tidak biasa. Ketika kutanya adakah yang seperti itu, kamu langsung menggandeng tanganku menuju pantai.Â
Semalaman kita habiskan di pantai itu. Dan bulan yang muncul memang tinggal separoh. Dan kita nikmati bulan yang tinggah separoh itu dengan hati yang penuh.Â
"Kenapa kamu suka bulan? "
"Emang laki gak boleh menyukai bulan? "
"Tapi cuma kamu yang suka bulan. "
Kamu mendekapku erat. Aku jadi was was, takut kalau kelakuan mu malam itu adalah sebuah isyarat.Â
"Kapan akan berangkat? "
"Dua hari lagi. "