Mohon tunggu...
Mochamad Syafei
Mochamad Syafei Mohon Tunggu... Guru - Menerobos Masa Depan

Kepala SMP Negeri 52 Jakarta. Pengagum Gus Dur, Syafii Maarif, dan Mustofa Bisri. Penerima Adi Karya IKAPI tahun 2000 untuk buku novel anaknya yang berjudul "Bukan Sekadar Basa Basi".

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Amien Rais Diterima di Istana, Keluar Membawa Fitnah?

16 Maret 2021   07:38 Diperbarui: 16 Maret 2021   07:45 288
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kaget juga ketika membaca berita Amin Rais diterima di Istana. Amin Rais yang diantar Mahfud bertemu Jokowi di istana. 

Berarti negeri ini akan lebih aman. Paling tidak, Silaturahim  dia tokoh itu akan memunculkan banyak kesakingpahaman setelah begitu banyak kritik negatif yang diarahkan oleh Pendiri Partai Umat tersebut. 

Silaturahim tokoh sebuah negara pasti akan semakin berdampak baik terhadap kehidupan politik negara tersebut.  Silaturahim warga RT saja sangat bermanfaat, apalagi silaturahim dia tokoh yang berbeda pendapat tersebut. 

Akan tetapi, berita berikutnya justru muncul isu tak berdasar bahwa Jokowi sedang merencanakan mengubah UUD sehingga pada akhirnya akan muncul perubahan masa kepresidenan.  Saat ini seorang presiden dibatasi hanya dua periode. Setelah Sidang Umum masa kepresidenan akan berubah menjadi tiga periode. 

Karena Amin baru keluar dari istana, sehingga berita itu bergulir sangat cepat. Dan beberapa orang bahkan terkecoh jika isu tersebut merupakan bocoran saat pertemuan. 

Bagi saya, politik Amin ini kok ya kurang elok. Masa sudah baik baik diterima oleh seorang presiden di istana kepresidenan, tetapi ketika keluar justru muncul fitnah keji. Bahkan presiden pun harus repot menjelaskan bahwa dirinya tidak ada niat untuk melakukan apa yang dihembuskan Amin. Fajrul pun harus menambahi lagi. 

Oposisi harusnya bermain cantik. Bersikap lah terhadap banyak hal yang merupakan hajat hidup orang banyak. Jangan sampai untuk soal korupsi misalnya, selalu tidak ada oposisi. Semua politikus bersatu. 

Amin bukan hanya membawa kabar tak sedap tentang isu perubahan periode kepresidenan. Seorang Mahfud yang sekarang menduduki posisi sebagai Menko Polhukam pun mendapatkan serangan darinya. 

Padahal, justru Mahfud yang sudah repot repot mengantar atau ikut mendampingi presiden menemui nya. Amin katakan Mahfud sekarang berubah. Bukan ke arah baik tapi ke arah buruk. 

Melihat kondisi poltikus seperti ini, saya tak bisa lain hanya mengurut dada. Sebegitu rusakkah perpolitikan di negeri ini? 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun