Mohon tunggu...
Mochamad Syafei
Mochamad Syafei Mohon Tunggu... Guru - Menerobos Masa Depan

Kepala SMP Negeri 52 Jakarta. Pengagum Gus Dur, Syafii Maarif, dan Mustofa Bisri. Penerima Adi Karya IKAPI tahun 2000 untuk buku novel anaknya yang berjudul "Bukan Sekadar Basa Basi".

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Keluhan Seorang Pelayan Restoran

8 Januari 2021   21:14 Diperbarui: 8 Januari 2021   21:16 312
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Setelah tamat SMA, dia tak bisa kuliah karena orang tuanya miskin. Ketika diterima bekerja di sebuah restoran sebagai pelayan, dia senangnya setengah mati. Bisa membantu ekonomi orang tuanya. 

Ketika pandemi datang, dia mulai khawatir akan terkena PHK karena larangan demi larangan yang harus ditaati oleh restoran tempat dia bekerja. Bahkan setiap kali rasa dah dig dug itu tak bisa pupus karena setiap pelanggaran akan mendapatkan sanksi tegas. Ditutup. 

Dia bersyukur sampai saat restoran masih berjalan. Tapi, pembatasan waktu buka hanya sampai pukul 19 saja sudah mengikuti memukul keuangan restoran. Kadang dia juga merasa kasihan pada bosnya. 

Kalau pembatasan jam buka saja sudah bikin kelimpungan pemilik restoran, apalagi kalau betul-betul ada lock down. Entah apa yang akan terjadi. Mungkin restoran akan tutup. Dan dia harus menganggur lagi. Justru di saat keluarganya memerlukan bantuan nya. 

Maka dia tak setuju pembatasan waktu buka. Apalagi lock down. Sangat tidak setuju. 

Semakin banyak orang yang tertular covid? Bukan karena restoran resmi seperti tempat dia bekerja yang menjadi sebab. Restoran sudah sangat ketat memperlakukan protokol kesehatan. Sangat ketat. Kemungkinan terjadi penularan di restoran sangat kecil. 

Protokol kesehatan justru diabaikan di warung warung kecil. Mereka tidak menjaga jarak. Mereka bahkan ngobrol tanpa masker. 

Protokol kesehatan justru diabaikan di gang gang sempit. Anak anak berlari ke sana ke mari tanpa masker sama sekali. 

Artinya, di luar sana, bahaya covid begitu besar tapi diabaikan. Terutama juga oleh petugas yang terlalu fokus pada tempat tempat resmi seperti restoran tempat dia bekerja. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun