Mohon tunggu...
Mochamad Syafei
Mochamad Syafei Mohon Tunggu... Guru - Menerobos Masa Depan

Kepala SMP Negeri 52 Jakarta. Pengagum Gus Dur, Syafii Maarif, dan Mustofa Bisri. Penerima Adi Karya IKAPI tahun 2000 untuk buku novel anaknya yang berjudul "Bukan Sekadar Basa Basi".

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Pilihan

Menjadi Guru Bukan Hanya Sekadar Bisa Mengajar

16 September 2020   05:43 Diperbarui: 16 September 2020   09:32 337
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Adalah seorang Malik Fajar yang mencoba menggagas "Guru Ilmuwan" ketika beliau masih menjabat sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.  Maksud "Guru Ilmuwan" adalah seorang yang memiliki kepribadian guru dengan pengetahuan yang tinggi. 

Persoalan pendidikan pada saat itu memang berkutat pada kualitas guru yang rendah.  Guru memiliki ilmu pedagogik yang tinggi, akan tetapi kemampuan keilmuan dalam bidang yang diajarkan masih kurang. 

Oleh karena itu, pemerintah harus meningkatkan kemampuan bidang pengetahuan yang masih kurang tersebut. Sehingga akan terjadi keseimbangan antara kemampuan pedagogik dan kemampuan profesional seorang guru. 

Gagasan Almarhum Malik Fajar ternyata berjalan bukan pada tujuan awalnya. Tujuan awal handak membentuk "Guru Ilmuwan" pada perjalanan nya berubah menjadi "Ilmuwan Guru".

Apa perbedaan keduanya? 

Konsep" Guru Ilmuwan " tentu lebih mendahulukan kemampuan pedagogik seorang guru. Kemampuan yang tidak bisa dipunyai oleh setiap orang. Perlu pendidikan yang lama agar kemampuan tersebut dapat dikuasai oleh seseorang. 

Tak ada model karbitan. Misalnya saja dengan dilatih selama 6 bulan PPG kemudian seseorang dapat menguasai ilmu pedagogik dan dapat mendidik anak-anak dengan baik. 

Sedangkan konsep "Ilmuwan Guru" tentu lebih mendahulukan kemampuan bidang pengetahuan atau sekarang lebih diistilahkan sebagai profesional walaupun kurang pas sebetulnya.  Siapa pun bisa menjadi guru asal memiliki kemampuan pengetahuan. Kemampuan pedagogik bisa sambil jalan. 

Sehingga kemudian lembaga lembaga pendidikan yang dulu menjadi arena penggemblengan seseorang untuk menjadi guru, semuanya diubah. Tak ada lagi SPG. Tak ada lagi IKIP. 

Orang yang hendak menjadi guru cukup mengikuti kegiatan PPG.  Karena akta lima, yang dulu dijadikan acuan sebagai penanda kemampuan pedagogik sudah ditiadakan. Waktu yang ditempuh pernah hanya 3 bulan. Sekarang sudah menjadi 6 bulan. Padahal aturannya 18 bulan. 

Sehingga kita bisa melihat apa yang nusa didapatkan oleh seseorang yang belajar kilat tersebut.  Istilah kasarnya, mereka hanya memperoleh kulit luar dari sebuah kemampuan yang seharusnya menjadi dasar. 

Jika kita terus mengeluhkan kemampuan guru, memang sangat wajar. Di satu sisi masih kekurangan kemampuan bidang, di sisi lain kehilangan kemampuan pedagogik. 

Upaya upaya Kemdikbud untuk mendongkrak kemampuan guru melalui program Guru Penggerak tak akan menghasilkan apa apa jika hanya satu jalur yang ditempuh. Hanya hilir yang diperbaiki. Hulu persoalan juga perlu perbaikan yang sangat mendesak. 

Calon calon guru harus mereka yang memiliki kemauan untuk menjadi guru. Tanpa kemampuan, menjadi guru adalah siksaan yang lumayan memberatkan. 

Seleksi lah calon guru sejak awal. Sehingga, mereka kuliah juga sudah tahu jika dirinya akan menjadi guru. Jangan biarkan lesan menjadi guru adalah mereka yang kalah. Mereka yang tak bisa ke mana mana. 

Problem guru honorer sering kali karena ini. Menjadi guru setelah tak bisa ke mana mana sehingga kemampuan nya juga pas pasan bahkan kurang. Ketika lowongan menjadi guru dibebaskan, mereka langsung tersingkir. 

Kebutuhan guru dengan calon guru diusahakan terus berimbang. Tak boleh lagi ada berita kekurangan guru sehingga ada orang yang tak layak menjadi guru terpaksa menjadi guru karena sekolah kekurangan guru. Guru harus layak. 

Guru bukan hanya pandai ilmu tapi lebih dari itu, harus pandai membuat anak muridnya pandai. Guru harus lebih mampu mendidik, bukan hanya mampu mengajar. 

Pekerjaan lama yang belum selesai. Tugas Mas Menteri untuk memulai nya. Karena tak Mungkin persoalan ini selesai dalam lima tahun jabatan nya. 

Hanya orang yang mulai melangkah yang akan sampai tujuan. Oleh karena itu, mulai lah melangkah sekarang juga. 

Terlalu mahal konsekuensi nya jika kita terus membuang buang waktu. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun