Mohon tunggu...
Mochamad Syafei
Mochamad Syafei Mohon Tunggu... Guru - Menerobos Masa Depan

Kepala SMP Negeri 52 Jakarta. Pengagum Gus Dur, Syafii Maarif, dan Mustofa Bisri. Penerima Adi Karya IKAPI tahun 2000 untuk buku novel anaknya yang berjudul "Bukan Sekadar Basa Basi".

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Para Penggali Kubur

29 Maret 2020   10:43 Diperbarui: 29 Maret 2020   10:44 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Malam terus bergulir tanpa jeda. Sepotong kelelawar mengepakkan sayapnya agak keras seperti tepuk para iblis yang kadang terdengar lirih. 

Setio masih terjaga. Merokok di belakang rumah yang juga sebuah pemakaman kota.  Setio lupa, entah sudah berapa tahun tinggal di dalam pemakaman.  Ada gubuk kecil yang disediakan oleh pengelola kuburan untuk ditinggali para penggali kuburan. 

Hari ini ada 20 kematian.  Dan semuanya harus segera dikubur.  Biasanya paling lima.  Katanya sih karena kota sedang dilanda pageblug. Sehingga kematian menjadi lebih sering. 

"Aaaah, " setio memutar tubuhnya.  Masih agak terasa pegal karena harus menggali kubur terus menerus seharian. 

Sebetulnya ada 5 penggali kubur, tapi Ratno sama Sam sedang pulang kampung.  Ratno memang sudah lama tak pulang kampung.  Masa sawah tak dibajak bajak, guraunya. Tentu maksudnya Sri istrinya yang setia menunggu di kampung bersama anak semata wayangnya, Isti. 

Sedang Sam pulang kampung karena istrinya melahirkan.  Kemarin katanya bayinya masih sungsang. Semoga saja sekarang sudah berbalik. Kasihan Sam kalau harus mengeluarkan uang banyak. 

Tipar terlihat tertidur pulas.  Sementara Dul lagi bikin kopi. Dul juga gak bisa tidur rupanya. 

"Kamu mau kopi? " tanya Dul. 

"Yo. Sisan, " jawabku. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun