Mohon tunggu...
Mochamad Syafei
Mochamad Syafei Mohon Tunggu... Guru - Menerobos Masa Depan

Kepala SMP Negeri 52 Jakarta. Pengagum Gus Dur, Syafii Maarif, dan Mustofa Bisri. Penerima Adi Karya IKAPI tahun 2000 untuk buku novel anaknya yang berjudul "Bukan Sekadar Basa Basi".

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

"Titit"

16 Juni 2019   07:47 Diperbarui: 16 Juni 2019   07:54 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Sakuro sedang bermasalah dengan tititnya.  Sudah seminggu tititnya tak bisa dibangunkan.  Tidur mulu. 

Sinah,  istri Sakuro sudah uring uringan.  Sinah mendakwa Sakuro telah berbuat yang di luar jalur.  Apalagi Sinah sudah dua kali melihat Sakuro sedang melihat majalah dewasa. 

Padahal Sakuro sendiri bingung.  Sakuro ngeliat majalah dewasa justru dalam rangka membangunkan makhluk yang sedang diributin bininya tersebut.  Eh,  malah bininya curiga. 

Sakuro jadi serba salah. 

Tak ada angin ribut.  Tak ada hujan.  Apalagi badai.  

Tapi bagi Sakuro,  tititnya yang ngambek merupakan masalah besar yang harus diselesaikan.  Terus bagaimana?  Ke siapa? 

Dua minggu berikutnya,  Sakuro terus mencoba mencari jalan keluar.  Tetap saja tak tertemukan. 

Sampai akhirnya,  pagi pagi sekali,  kampung itu gempar.  Sakuro gantung diri di pohon mangga belakang rumah nya. 

Kasihan juga dia. Emang laki laki hanya karena titit? 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun