Mohon tunggu...
Mochamad Syafei
Mochamad Syafei Mohon Tunggu... Guru - Menerobos Masa Depan

Kepala SMP Negeri 52 Jakarta. Pengagum Gus Dur, Syafii Maarif, dan Mustofa Bisri. Penerima Adi Karya IKAPI tahun 2000 untuk buku novel anaknya yang berjudul "Bukan Sekadar Basa Basi".

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Telepon yang Tak Sempat Kuangkat

11 Februari 2019   10:30 Diperbarui: 11 Februari 2019   10:55 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Aku dengar suara dering itu.  Karena aku belum lelap benar.  Tapi,  aku enggan banget untuk bangun dan menerima telpon itu. 

Aku memang tak pernah angkat telpon malam hari.   Apalagi kalau sudah larut.  Pasti orang iseng. 

Pernah sekali aku angkat telpon malam hari, dan hanya  itu sekali sekali nya.  Ternyata memang orang iseng.  Pura-pura salah sambung, terus minta kenalan.  Dan aku putus saat dia minta berkenalan. 

Sejak saat itu,  aku tak mau lagi mengingkari apa yang sudah menjadi keputusan hati. 

Dan malam tadi, aku tak mengangkat nya.   Tapi, ternyata telpon itu tidak hanya berdering sekali.   Saya lihat,  HP ku berdering sepuluh kali.   Mungkin karena aku capek sehingga aku langsung pulas. 

Melihat jumlah dering,  aku menjadi was was. Takut ada kabar penting.  Apalagi saya lihat,  nomornya sama.  Berarti dari orang yang sama. 

Aku coba telpon balik.  Nyambung tapi tak diangkat.   Aku ulangi beberapa kali,  tapi tetap tak diangkat. 

Akhirnya,  aku pasrah. 

Kalau memang ada hal penting  pasti nanti dia akan menelepon kembali. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun