Ada yang sesenggukan menangis lagi. Â Pasti adikku. Â Pasti ada masalah keluarga lagi.
"Ada apa?" tanyaku.
Tak menjawab. Â Mungkin dia sudah tahu kalau jawaban tak perlu karena pertanyaan ku juga pertanyaan yang sama persis setiap kali dia datang ke sini.
Adikku.
Gadis ceria yang manja. Â Sangat manja. Â Tapi kemanjaan perempuan yang seperti itu yang disukai laki laki. Â Dengan kemanjaan perempuan seperti itu, laki laki menjadi merasa dibutuhkan. Â Laki laki menjadi merasa paling perkasa.
Adikku sudah menikah. Â Dia menikah sehabis lulus. Â Dia memang berkeinginan untuk menjadi ibu bagi anak anaknya.
Dan adikku sekarang sudah punya anak satu. Â Sudah lumayan besar. Â Tapi, adikku tak pernah menjadi dewasa.Â
Beda banget sama aku. Â Aku tak bisa manja. Â Aku tipe perempuan mandiri. Â Aku merasa bisa melakukan apa pun. Â Bahkan kadang kehilangan gairah melakukan sesuatu karena aku sudah yakin pasti akan berhasil.
Sebagai anak pertama, aku tak pernah manja dengan siapa pun. Â Ibu juga senang, melihat aku mandiri. Â Karena ibu bisa konsentrasi pada adikku.
Kebiasaan mandiri inilah yang bikin aku muak kalau ada cowok yang memperlakukan aku seperti orang lemah. Â Aku pengin tetap mandiri. Â Dan ini yang sering membuat cowok mundur teratur sebelum mencapai tujuannya menjadikan ku sebagai pacar yang manja.
Hingga kini aku belum punya pacar. Â Apalagi punya suami. Â Aku lebih senang sendiri. Â Kalau kamu lihat, aku di jalan tol joget joget di dalam mobil karena mendengar musik kegemaran, itulah sejatinya jiwaku.