Mohon tunggu...
Mochamad Syafei
Mochamad Syafei Mohon Tunggu... Guru - Menerobos Masa Depan

Kepala SMP Negeri 52 Jakarta. Pengagum Gus Dur, Syafii Maarif, dan Mustofa Bisri. Penerima Adi Karya IKAPI tahun 2000 untuk buku novel anaknya yang berjudul "Bukan Sekadar Basa Basi".

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Mata yang Sulit Terpejam

4 November 2018   05:08 Diperbarui: 4 November 2018   05:11 217
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Arin belum juga tertidur.

Padahal malam terus melarut.  Dan detak pagi sudah mulai terdengar walau masih samar.

Ada yang belum selesai.

Arin merindukan suaminya.  Arin belum terbiasa sendiri.

Kemarin dia masih ada di sini.  Di kamar ini.  Dengan bau keringatnya yang khas.  Dia selalu tertidur pulas setelah menunaikan tugas sebagai suami idaman.  Dan sering Arini menatap kedamaian di sana.

Malam itu telah menjadi malam terakhir.  Desahannya menjadi sebuah kata pamit.  Dan dia masih merindukan manusia kecil yang bisa diajak nya bercanda.

Dan Arini selalu sedih karena belum bisa memberikan teman kecil untuk laki laki yang sudah 15 tahun menjalani hidup bersamanya itu.

Lalu tiba tiba dia ikut diajak malaikat maut.  Bersama pesawat yang ditumpanginya.

Arini mendengar langkah sepatu.  Arini membuka pintu, seperti biasanya. Tapi Subuh kali ini, Arini hanya menjumpai sunyi yang langsung menyusup dalam kalbunya yang sedang merindu.

Sampai kapan mata Arini tak bisa terpejam?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun