Arin belum juga tertidur.
Padahal malam terus melarut. Â Dan detak pagi sudah mulai terdengar walau masih samar.
Ada yang belum selesai.
Arin merindukan suaminya. Â Arin belum terbiasa sendiri.
Kemarin dia masih ada di sini. Â Di kamar ini. Â Dengan bau keringatnya yang khas. Â Dia selalu tertidur pulas setelah menunaikan tugas sebagai suami idaman. Â Dan sering Arini menatap kedamaian di sana.
Malam itu telah menjadi malam terakhir. Â Desahannya menjadi sebuah kata pamit. Â Dan dia masih merindukan manusia kecil yang bisa diajak nya bercanda.
Dan Arini selalu sedih karena belum bisa memberikan teman kecil untuk laki laki yang sudah 15 tahun menjalani hidup bersamanya itu.
Lalu tiba tiba dia ikut diajak malaikat maut. Â Bersama pesawat yang ditumpanginya.
Arini mendengar langkah sepatu. Â Arini membuka pintu, seperti biasanya. Tapi Subuh kali ini, Arini hanya menjumpai sunyi yang langsung menyusup dalam kalbunya yang sedang merindu.
Sampai kapan mata Arini tak bisa terpejam?