Nama sebenarnya Dadang. Â Dadang Sumpono. Â Blasteran Sunda Jawa. Pantangan yang diabaikan orangtua Dadang.
Dunia ini tak ada yang baik. Â Kata Kang Dadang. Â Bukan sekadar kata kata, sebenarnya. Â Tapi sudah menjadi filosofi hidup Kang Dadang.
Oleh karena itu, wajar dan sangat wajar, sebagai manusia, Kang Dadang merasa punya kewajiban moral untuk mendorong dunia yang tidak baik ini menuju ke dunia yang lebih baik.
Lalu muncullah kebiasaan nya, mengkritik segalanya.Â
"Bapak harus membantu mereka," kritik Dadang kepada kepala sekolah.
"Tidak juga, biar mereka mempertanggungjawabkan tindakan mereka," jawab kepala sekolah.
Dan guru guru tahu banget kalau beberapa minggu lalu Kang Dadang mengkritik kebijakan kepala sekolah yang memberikan sanksi kepada anak yang tawuran.
Dan akhirnya, kami semua tahu, apa pun sikap orang, akan dikritik dari sudut yang berbeda.
Dan aku punya cara tersendiri. Â Kalau ada Kang Dadang, saya akan tawarkan ke kiri, meskipun aku tahu yang bagus ke kanan, hanya untuk memberi kesempatan Kang Dadang kritik, dan akhirnya saya memang ke kanan.
Kang Dadang tak usah dilawan. Â Kritikus juga manusia. Â Bisa dibikin keok juga.
"Ngeteh, yuk!" ajakku ke Kang Dadang.
"Ngopi aja. Bisa melatih denyut jantung," kata Kang Dadang.
Aku memang mau ngopi. Â
Kan Kritikus harus dikadalin.