Sate Tegal Ulang Tahun Bini

Kalau bisa ngasih hadiah pesawat, udah gue kasih hadiah pesawat.  Jangan kan pesawat, mobil saja baru pada tingkat pemikiran.

Tarjo nawarin motor, tapi duitnya masih kurang dikit.  Terpaksa harus selalu akur dengan sepeda buat keliling jualan.

Namanya laki, udah pasti pengin ngebahagiain bini lah.  Senyum bini itu segala segala nya. Tak ada bandingannya meski dengan dunia dan seisinya.

Hari ini bini ulang tahun.

Pagi tadi udah ngucapin selamat.  Cipika cipiki.  Bini tak minta apa apa. "Yang penting kita masih bahagia," kata istriku yang benar benar solehah.

Tapi kan sebagai laki laki tetap pengin lebih dari itu.

Iya, kan?

Aku mampir di warung sate tegal yang biasa aku lewati.  Juga terlihat selalu penuh pembeli.  Pasti enak.

"Lima tusuk," kataku.

Aku bawa pulang lima tusuk sate tegal dengan bangga.  Kalau rezeki tak akan ke mana.  Sepeda agak kukebut.  Pengin cepat.sampai rumah. Nyaris menabrak anak kecil, untuk aku biasa berakrobat.

"assalamu alaikum," sapaku.