Artis beralih pakaian lalu dijadikan ustadzah. Motivator gak laku beralih jadi ustad. Mualaf baru tahu alif ba, terus jadi ustad.
Mereka menggelari diri sendiri sebagai ustad.
Akhirnya, mereka tak bisa membedakan antara "sadidan" dengan "syadidan". Â Tapi dengan gaya penuh percaya diri menafsirkan berdasarkan nafsunya.
Akhirnya memperjuangkan khilafah sebagai perjuangan Islam dengan kebodohan nya.
Ustad ustad karbitan itu justru menyalahkan para ahli agama yang bertahun tahun belajar agama. Mereka merasa bisa tahu ajaran agama hanya dengan baca satu buku dan memahami satu ayat. Dan mereka bilang, "ajarkan lah walau hanya satu ayat". Â Dan fenomena ustad satu ayat benar benar menjengkelkan.
Mereka intoleran. Â Karena hanya satu ayat, maka otaknya terkurung. Â Maka dia salahkan pendapat lain. Â Maka, ia kafirkan orang lain seenaknya, dengan bekal satu ayat.
Siapa yang berhak mendapat gelar ustad?
Harus ada sertifikasi. Â Jangan sampai fenomena ustad satu ayat semakin menggejala. Â Kerusakan nya bukan hanya hari.ini tapi akan panjang. Â Kerusakan nya bukan hanya di dunia tapi juga di akhirat. Â Kerusakan nya bukan hanya individu tapi juga pada eksistensi negara.
Jangan sampai ustad cuma buat cari makan. Â Hanya karena gak laku jadi artis terus jadi ustad selebriti yang bayarannya gak kalah kalau dia jadi selebriti beneran. Â Gagal jadi motivator terus berjudi jadi ustad.
Ustad itu mulia. Membimbing umat. Kalau  ustadnya bodoh maka hanya akan menyebarkan kebodohan kepada umat.
Dan umat yang bodoh dan dibodohin ustad bodoh akan menjadi intoleran. Â Akan merasa benar walau hanya punya satu ayat. Â Apalagi dia pegang tafsir yang salah.