Mohon tunggu...
Mochamad Syafei
Mochamad Syafei Mohon Tunggu... Guru - Menerobos Masa Depan

Kepala SMP Negeri 52 Jakarta. Pengagum Gus Dur, Syafii Maarif, dan Mustofa Bisri. Penerima Adi Karya IKAPI tahun 2000 untuk buku novel anaknya yang berjudul "Bukan Sekadar Basa Basi".

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Di Sebuah Kota Sehabis Gerimis

15 September 2017   11:45 Diperbarui: 15 September 2017   11:57 618
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Selalu datang gerimis menjelang petang.

Belum memutuskan?  Tanyamu dengan raut penuh harap.  

Aku hanya menggeleng.  Aku genggam jari jarimu tapi kamu segera menariknya secepat kilat.  Seakan hendak menghajar keraguanku.

Lalu apa lagi?

Kamu terus menuntut.  Kepastian itu penting.  Dan kamu memang sangat membenci laki laki yang ragu membuat keputusan.

Aku harus....

Kamu berpaling dariku.  Kamu memang layak marah karena sudah dua bulan tapi aku belum juga mampu membuat keputusan.

Lalu kamu pergi.  Aku ragu menyusul langkahmu.  Aku ragu kalau aku akan bisa membahagiakan mu.

Suara Tulus terdengar merdu juga sendu.

Aku masih duduk di bangku itu. Menghabiskan kopi yang masih setengah.

Ayo, ajak dia.

Aku mengikutinya.  Mengikuti langkahnya. Dia tampak lebih cantik dari biasanya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun