Mohon tunggu...
Mochamad Rois
Mochamad Rois Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kerajaan Mughal

15 November 2017   08:44 Diperbarui: 15 November 2017   08:59 5365
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: thinglink.com

 

  • Pendahuluan

India yang pada masa lalu meliputi negara India, Pakistan, dan Bangladesh pada masa sekarang selalu menarik dikaji. Ketiga negara ini memiliki kesinambungan sejarah yang satu hingga masa kolonialisme Barat. Secara geografis India terpisah oleh benteng alam pegunungan Himalaya di sebelah utara dan Hindu Kusy di sebelah Barat Laut. Pegunungan Himalaya merupakan benteng terpanjang yang membujur dari Afghanistan hingga Assam sejauh 2.500 km. Kondisi geografis inilah sebagai salah satu penyebab sulitnya pengaruh luar masuk ke India. Walaupun begitu, berbagai bangsa silih berganti masuk ke daerah India dan memberikan warna perkembangan kebudayaan India terutama melalui celah Khyber yang menghubungkan dengan Afghanistan dan lintas Bolan yang di Pakistan. Setidaknya di India telah lahir 4 agama dunia, yakni Hindu, Buddha, Jain, dan Sikh. Selain keempat tersebut, warna sejarah India juga dipengaruhi oleh pengaruh Islam yang berkembang pesat sejak pertengahan abad VII M dari jazirah Asia Barat.

Sejak awal abad XIII sampai dengan pertengahan XIX, dinasti Islam berkembang di India. Masa pengaruh politik Islam telah dimulai sejak awal abad VIII ketika Muhammad bin al-Qasim diutus Khalifah al-Walid I menyerbu daerah Sind mulai tahun 708 M. Walaupun belum menguasai seluruh India, Qasim telah berhasil menancapkan pengaruh politik Islam di daerah Punjab. Sejak masa itu politik Islam terus merangsek di India. Dinasti Ghazni yang berkembang sejak tahun 961 M berpusat di Afghanistan menjadi kekuatan politik kedua yang berpengaruh di India, dan dinasti Ghuri adalah pengaruh politik ketiga dalam sejarah kerajaan Islam di India. Akhir Dinasti Ghuri menandai mulainya kekaisaran Islam di India ditandai dengan berdirinya Kesultanan Delhi oleh Kutbuddin Aibak (1206-1211). Sejak saat itulah dinasti Islam berkembang di India sampai dengan tahun 1857.

Mengkaji kekuasaan para dinasti Islam di India sangat menarik, selain kekhasan sifat politik para dinasti Islam di India, juga akan ditemukan berbagai peninggalan kebudayaan yang luar biasa tinggi. Ada lima dinasti Islam yang berkuasa di India mulai tahun 1206-1857 M. Kelima Dinasti yang memerintah tersebut adalah: dinasti Budak (1206-1290), dinasti Khilji (1290-1321), dinasti Taghluk (1321-1388), dinasti Lodhi (1450-1526), dan dinasti Mughal (1526-1857). Berbagai peninggalan baik kebudayaan, sistem sosial, ekonomi, politik, hukum, dan pemerintahan masih dapat ditelusuri pada masa sekarang. Dinasti Mughal adalah dinasti terakhir yang memerintah di India. Bagaimana perkembangan dinasti Mughal dan pengaruhnya bagi sejarah peradaban bangsa India?

  • Asal Usul Kerajaan Mughal

Sebagai salah satu pusat peradaban dunia, India memilik sejarah panjang. Diperkirakan the Indian subcontinent ini telah dihuni oleh manusia semenjak 7000 tahun SM. Namun baru 3200 tahun SM ditemukan perkampungan penduduk di lembah Indus dan Sarasvati dimana keduanya merupakan sungai terbesar di India yang mengalir dari Himalaya ke Asia selatan dan bermuara di Laut Arab.

Secara ringkas, sejarah India dapat dibagi kepada beberapa etape, yaitu: Pertama, peradaban di Lembah Indus (Indus Valley Civilization) yang dipelopori oleh agama Hindu. Kedua, zaman kegemilangan Ashoka yang dipelopori oleh agama Budha. Ketiga, di bawah kerajaan Islam, dimulai dari dinasti Lodhi sehingga dinasti Mughal.

Peletak dasar dinasti Islam di India adalah Kutbuddin Aibak (1206-1211) yang berhasil mendirikan kerajaan Islam di India yang merdeka. Setelah merasa cukup kuat untuk mendirikan kekuasaan di India, pada tahun 1206 ia mendirikan Kesultanan Delhi di India yang berhasil dipertahankan hingga 1290. Dinasti keturunan Aibak sering disebut dinasti keturunan hamba-hamba raja, karena Aibak sendiri bukanlah keturunan raja. Sultan Balban adalah raja terakhir dinasti keturunan hamba-hamba raja. Dia tidak meninggalkan keturunan dan pemerintahan Kesultanan Delhi selanjutnya diambil alih oleh dinasti raja-raja keturunan Khilji (1290-1321), kemudian dilanjutkan raja-raja keturunan Taghluk (1321-1399), dinasti para Sayyid (1414-1451), dan dinasti raja-raja keturunan Lodhi (1451-1526), kemudian yang terakhir adalah dinasti Mughal.

Mughal merupakan kerajaan Islam di anak benua India, dengan Delhi sebagai ibu kotanya, berdiri antara tahun 1526-1858 M. Dinasti Mughal di India didirikan oleh seorang penziarah dari Asia Tengah, bernama Zahiruddin Muhammad Babur (1482-1530 M), salah satu cucu dari Timur Lenk dari etnis Mongol, keturunan Jengis Khan yang telah masuk Islam dan pernah berkuasa di Asia Tengah pada abad ke 15. Kerajaan ini berdiri pada saat di Asia Kecil berdiri tegak sebuah kerajaan Turki Usmani dan di Persia kerajaan Safawi. Ketiganya pada saat yang sama menjadi sebuah negara-negara adikuasa di dunia. Mereka juga menguasai perekonomian, politik serta militer dan mengembangkan kebudayaan.

Ayahnya bernama Umar Mirza, penguasa Ferghana. Babur mewarisi daerah Ferghana dari orang tuanya ketika ia masih berusia 11 tahun. Ia berambisi dan bertekad akan menaklukkan Samarkand yang menjadi kota penting di Asia Tengah pada masa itu. Pada mulanya, ia mengalami kekalahan, tetapi karena mendapat bantuan dari raja Safawi, Ismail I akhirnya berhasil menaklukkan Samarkand pada tahun 1494 M.

Pada 1504 M, ia menduduki Kabul, ibu kota Afghanistan. Dari sini, ia memperluas kekuasaannya ke sebelah Timur (India). Saat itu, Ibrahim Lodhi, penguasa India, dilanda krisis sehingga stabilitas pemerintahan menjadi kacau. Daulah Khan, gubernur Lahore dan Alam Khan, paman Ibrahim sendiri melakukan pembangkangan pada tahun 1524 terhadap pemerintahan Ibrahim Lodhi, dan meminta bantuan Babur untuk merebut Delhi. Tiga kekuatan itu bersatu untuk menyerang kekuatan Ibrahim, tetapi gagal memperoleh kemenangan. Mereka melihat bahwa Babur tidak sungguh-sungguh membantu mereka. Ketidakseriusan Babur menimbulkan kecurigaan di mata daulah Khan dan Alam Khan, sehingga keduanya berbalik menyerang Babur. 

Kesempatan itu tidak disia-siakan Babur, ia berusaha keras untuk mengalahkan gabungan dua kekuatan tersebut. Daulah Khan dan Alam Khan dapat dikalahkan, Lahore dikuasainya pada tahun 1525 M. Dari Lahore ia terus bergerak ke Selatan hingga mencapai Panipat. Di sinilah ia berjumpa dengan pasukan Ibrahim maka terjadilah pertempuran yang dahsyat. Ibrahim beserta ribuan tentaranya terbunuh dalam pertempuran itu. Babur memperoleh kemenangan yang amat dramastis dalam pertempuran Panipat I (1526 M) itu, karena hanya dengan didukung 26.000 personel angkatan perang, ia dapat melumpuhkan kekuatan Ibrahim yang didukung oleh 100.000 personel dan 1.000 pasukan gajah. Babur memasuki kota Delhi sebagai pemenang dan menegakkan pemerintahannya di sana. Dengan demikian, berdirilah kerajaan Mughal di India.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun