Film selalu memiliki cara tersendiri untuk memberikan dampak emosional kepada para penontonnya. Terkadang kita menontonnya hanya untuk bersenang-senang, tetapi ada juga film yang memberikan pemikiran mendalam tentang kehidupan. Contohnya adalah Swiss Army Man (2016), sebuah film yang aneh namun menyentuh, yang mendorong kita untuk merenungkan arti kehidupan, cinta, dan keberadaan manusia.
Cerita film ini berfokus pada Hank, seorang pria yang berada dalam keadaan putus asa dan ingin mengakhiri hidupnya setelah terjebak di sebuah pulau sepi. Kehidupannya berubah ketika ia menemukan Manny, mayat yang secara aneh justru menjadi teman dalam perjalanannya. Meskipun terdengar aneh karena Manny hanya bisa menghasilkan gas dari tubuhnya ikatan ini memberikan makna baru bagi Hank untuk melanjutkan hidup.
Dari Nihilisme ke Harapan Baru
Awalnya Hank berada dalam kondisi nihilisme: kehilangan arah, tujuan, dan makna hidup. Namun, pertemuannya dengan Manny mengubah segalanya. Manny menjadi simbol "kekuatan untuk hidup" yang membantu Hank melihat bahwa bahkan dalam keterasingan sekalipun, selalu ada celah untuk menemukan arti kehidupan.
Cinta Sebagai Sumber Kehidupan
Yang paling menarik dari film ini adalah pesan bahwa manusia sejatinya hidup karena cinta. Cinta bukan hanya soal romantisme, tetapi juga persahabatan, penerimaan diri, dan keterhubungan dengan orang lain. Dari Manny, Hank belajar bahwa cinta adalah energi yang membuat manusia sanggup menghadapi absurditas hidup.
Hidup yang Lebih Autentik
Pada akhirnya, Swiss Army Man mengajarkan kita bahwa meski hidup sering terasa tidak masuk akal, kita tetap bisa menemukan makna melalui keterhubungan dengan sesama. Cinta, dalam bentuk apa pun, mampu mentransformasi hidup dan membawa kita pada keberanian untuk menjalani kehidupan yang lebih autentik.
Film ini memang terasa aneh di permukaan, tapi justru keanehan itu yang membuatnya berkesan. Ia mengingatkan kita bahwa manusia bisa jatuh dalam keputusasaan, namun pada akhirnya selalu ada sesuatu yang membuat kita bertahan: cinta.
Menurut saya, Swiss Army Man adalah contoh bagaimana film absurd justru bisa menghadirkan pesan mendalam tentang kehidupan. Dari film ini kita bisa belajar bahwa meski dunia sering terasa kacau dan tak masuk akal, cinta selalu bisa jadi alasan untuk bertahan.
Bagaimana menurut kalian? Apakah benar manusia pada akhirnya hidup karena cinta?
Daftar Pustaka
Munir, Misnal. 2011. "Pengaruh Filsafat Nietzsche Terhadap Perkembangan Filsafat Barat Kontemporer." Jurnal Filsafa 21(2): 134--46.
Muslih, Mohammad, dan Haryanto. 2018. "Konsep Tuhan Nietzsche dan Pengaruhnya terhadap Pemikiran Liberal." Kalimah 16(2). doi:10.21111/klm.v16i2.2870.
Oktaviani, Danissa Dyah. 2019. "Konsep Fantasi dalam Film." Rekam 15(2): 125--36. doi:10.24821/rekam.v15i2.3356.