Mohon tunggu...
Mochacinno Latte
Mochacinno Latte Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

day dreamer, art holic, coffee holic, painter, technocrat wanna be, author for his own satisfaction, idea creator

Selanjutnya

Tutup

Politik

"Ontran-ontran Ngarcopodo" Seri Spesial, Telik Sandi Jadi Centeng Telik Sandi

11 Mei 2018   18:10 Diperbarui: 11 Mei 2018   18:23 499
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(sumber: zonalima.com)

kali ini tidak berkisar mengenai cerpen akan tetapi lebih kepada memuntahkan uneg2 yang belakangan makin menggegoti memori otak saya, ini jelas merugikan saya karena kinerja saya sedikit terhambat oleh pikiran-kiran yang tak perlu dan tak tentu.

jika berbicara mengenai intelejen kita mungkin sudah sering mendengarnya, bahkan dari jaman kerajaan jaman dulu ada yang namanya telik sadi. Jaman Majapahit ada pasukan khusus yang digunakan untuk operasi senyap sempurna yang bernama Pasukan Bayangkara yang dipimpin oleh Bekel Gadjah Mada (sesaat sebelum menjadi Patih).

Jika kita Tarik kejaman perang dunia I dan perang dunia II kita mengenal juga yang namanya Matahari seorang wanita penari striptis yang sekaligus merangkap sebagai teliksadi atau mata-mata atau intelejen. Lalu beralih kejaman perang kemerdekaan dan juga lalu huru-hara kelam bangsa kita yaitu G/30/S/PKI yang syarat operasi intelejen maupun operasi militer.

Lalu bagaimana dengan Orde baru? Praktis orde baru para polisi preman dan ABRI (TNI saat ini) preman bertebaran dimana, mana. Mereka melakukan operasi dalam senyap.

Bahkan penembak misterius (Petrus) beroperasi dimana-mana untuk melenyapkan orang-orang yang tak diinginkan oleh penguasa, tentu saja dalam eksekusinya sebelumnya dilakukan pengamatan dan penyelidikan secara diam-diam (misi intelejen) supaya mendapatkan data yang akuran dan tepat.

Lalu bagaimana dengan kondisi saat ini? Apakah yang namanya operasi intelejen, sabotase, mata-mata masih berlangsung di negeri ini? Pasti dan harus. Tapi sayangnya banyak yang dimanfaatkan untuk kepentingan kelompok tertentu atau malah menjadi kebablasan sehingga tak terkontrol lagi.

Jika kita tengok belakangan ini,banyak sekali konflik yang terjadi antar kelompok. Lebih-lebih kelompok beragama pun juga forum kedaerahan. Mereka sering terlibat kaos satu sama lain. Mereka sering terlibat pertentangan satu sama lain. Bahkan ada yang berujung pada tawuran masal yang tak ada ujung pangkalnya.

Dari sini saya akan mencoba membahas sedikit mengenai asal-usul beberapa kelompok atau golongan, digunakan untuk apa oleh siapa dan untuk keperluan apa.

Semua pasti tahu kelompok keagamaan yang namanya LDII (Lembaga Dakwah Islam Indonsia --maaf jika salah). Hummm sebelum menjadi nama LDII nama awal nya adalah Lembaga Karyawan Islam dibentuk pada awal 1972. Bahkan dahulu kala ketika melakukan musyawarah besar (MUBES) pengede-penggede RI selalu datang seperti Sudarmono (Wakil Presiden kala itu), Rudini atau lainnya, kemudian Lembaga Karyawan Islam berubah menjadi LDII pada awal 1990-an.

Tujuan awal dibentuknya kelompok ini adalah untuk mengontrol golongan Islam, yang pada waktu itu secara kepartaian golongan Islam diwakili oleh PPP, yang pada waktu itu PPP sudah mulai ingin melepaskan diri dari induknya (Golkar). Maka untuk itu diperlukan strategi untuk memecah suara umat Islam yang terwadahi oleh PPP.

Dengan adanya LDII maka golongan Islam fundamental akan terpecah, karena bisa dipastikan LDII akan ter"aliansi dengan Golkar. Jelas sudah tujuan LDII dan kemungkinan besar sampai saat ini masih dipelihara oleh Golkar, sebagai salah satu bentuk tabungan suara mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun