Mohon tunggu...
Lyra Safira Anindita
Lyra Safira Anindita Mohon Tunggu... Penulis

Penulis

Selanjutnya

Tutup

Diary

Biografi Kanzen Pria Munaya

25 September 2025   01:44 Diperbarui: 28 September 2025   19:58 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kanzen Pria Munaya (Sumber: Spotify/Kanzen Pria Munaya))

Kanzen Pria Munaya lahir di Bandung pada 5 Maret 2002 dan tumbuh besar di Cicalengka. Sejak kecil, ia sudah menunjukkan rasa ingin tahu yang besar terhadap bunyi. Hampir semua benda di rumah dapat dijadikannya alat musik dadakan, bahkan panci dapur sempat menjadi “drum” pertamanya. Dari kebiasaan sederhana itulah muncul ketertarikan yang kelak mengantarkannya ke dunia musik. Minat ini terus tumbuh seiring perjalanan pendidikannya, mulai dari SDN 8 Cicalengka, SMPN 1 Cicalengka, SMK Muthia Harapan Cicalengka, hingga akhirnya menempuh studi di STEI Bina Muda Bandung dan meraih gelar Sarjana Ekonomi (S.E.).

Dunia akademik tidak membuatnya melupakan ketertarikan pada musik. Justru pada bulan Ramadan 2020, tepat di masa transisi menuju dunia perkuliahan, ia menemukan momentum penting. Saat itu, ia menonton video pada kanal YouTube karya Mardial berjudul "Cara Membuat Lofi Hip Hop – Mamang Kesbor". Tayangan sederhana tersebut membuka jalan baru baginya untuk mempelajari produksi musik digital. Walau awalnya terbatas karena tidak menguasai alat musik dan ia buta akan nada, rasa penasaran membuatnya tidak berhenti mencoba. Dari sinilah perjalanannya sebagai musisi independen benar-benar dimulai.

Usaha tersebut berbuah hasil ketika namanya untuk pertama kalinya muncul sebagai musisi di Spotify. Momen itu menjadi titik balik yang menguatkan langkahnya untuk terus berkarya. Sejak 2021, ia mulai merilis single demi single, baik dengan nama aslinya maupun dengan identitas musik lain sebagai dumpystuff. Rilisan tersebut tidak hanya menunjukkan konsistensi, tetapi juga keberaniannya untuk mengeksplorasi berbagai genre musik yang berbeda.

Tahun 2021 - Kanzen Pria Munaya:

Deimos Ceilo (Instrumental Version), Uncomfortable, Lost Night, quiet life

Tahun 2022-2024 - dumpystuff:

shoot, Back, dream, Seraya

Tahun 2025 - Kanzen Pria Munaya:

Velvet Skies, Wetwalk, 1810, (rencana dua single baru)

Perjalanan musik itu berjalan beriringan dengan kecintaannya pada dunia sastra. Setelah membuktikan diri melalui rilisan digital, ia juga sempat menulis dua novel yang hampir dipublikasikan. Bahkan, ia pernah meraih juara 3 lomba cipta puisi tingkat nasional yang diselenggarakan oleh penerbit dan percetakan CV. RFM Pramedia. Aktivitas sastra ini memperlihatkan bahwa kreativitasnya tidak hanya terbatas pada nada, tetapi juga pada untaian kata.

Karya yang beragam kemudian melahirkan semangat baru dalam dirinya untuk berbagi pengetahuan. Sejak 2023, Kanzen mengabdikan diri sebagai guru di SMK Muthia Harapan Cicalengka dengan mengajar mata pelajaran Kewirausahaan. Dunia pendidikan memberinya ruang untuk menyalurkan ilmu sekaligus menginspirasi generasi muda agar berani mengejar mimpi, sebagaimana dirinya pernah memulai dari hal sederhana.

Inspirasi terbesar dalam perjalanan musiknya tetap kembali pada sosok Mardial, yang memberinya keyakinan bahwa keterbatasan bukanlah hambatan untuk menghasilkan karya. Dengan pijakan itu, Kanzen melangkah ke masa depan dengan harapan agar musik dan tulisannya dapat dikenal lebih luas serta memberi manfaat bagi banyak orang. Baginya, berkarya bukan hanya bentuk ekspresi, melainkan juga cara untuk merekam perjalanan hidup sekaligus membagikan semangat kepada sesama.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun