Mohon tunggu...
Muhammad Naufal Lubis
Muhammad Naufal Lubis Mohon Tunggu... Konsultan - Mencoba bercerita tapi ini bukan sebuah berita

Saat seorang sahabat pergi tanpa alasan, yang ku tau hanya mencari cara untuk membawanya kembali bersama

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Anehnya Dunia Ini

21 Mei 2020   03:52 Diperbarui: 21 Mei 2020   03:46 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Anehnya dunia ini, sebagian orang kesal karna corona mereka diliburkan, tidak di perpanjang kontrak, bahkan hingga di PHK. Tapi dibalik itu semua ada yang merasa senang bisa merasakan libur panjang karna biasanya sulit untuk minta cuti dan libur, ada juga yg senang karna masih dipekerjakan dan digaji karna mereka di anggab penting.
Tapi nyatanya beberapa orang merasa kecewa saat sudah diliburkan malah disuruh kembali kerja, saat sudah kerja malah disuruh kemnali libur. Ada yang katanya cuti bersama dirubah jadi kerja bersama untuk mengurangi pulang kampung karna covid. Ada juga katanya yang malah di izinkan pulang kampung atau beristirahat padahal hanya untuk ingin menganti karyawan baru atau mengurangi biaya perusahaan karna sedang krisis di tengah covid. Ada juga yang mempertahankan atasannya sedangkan semua bawahanya di pecat untuk mencari karyawan baru yang mungkin lebih baik. Ada juga yang kongkalikong memecat atasan agar bawahannya bisa naik jabatan.
Anehnya dunia ini.
Tapi semuanya tidak bisa di pungkiri, kita tidak tau bagaimana kita jika di posisi mereka, kita tidak tau bagaimana ketika perusahaan kita krisis, kita tidak tau apa virus itu bener bener bahaya. Kita juga tidak tau apa kita sudah benar benar aman.
Dunia memang harus seimbang,
Tak akan selalu di sisi yang baik, dan tak akan selalu di sisi yang buruk, bukan berarti yang baik tidak pernah buruk, dan yang buruk tidak pernah baik.
Hanya saja.
Dari sisi sebelah mana kita melihat dan menilai.
Dari sisi sebelah mana kita menentukan.
Seperti kalimat yang terketik saat ini.
Kamu yang menuntukan
Semuanya.
Tergantung aku, kamu, dan dia.
Yang mungkin dapat disebut sebagai kita.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun