Mohon tunggu...
M Muammal
M Muammal Mohon Tunggu... Mahasiswa Teknik Informatika Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang

2023

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Jangan Coding Dulu! Kuasai Dulu Strategi dan Metode Desain Software ini

15 Mei 2025   06:05 Diperbarui: 15 Mei 2025   06:05 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Strategi dan Metode Desain Perangkat Lunak (Sumber: Generated by ChatGPT)

 

Di tengah pesatnya perkembangan teknologi informasi, keberhasilan suatu sistem perangkat lunak sangat bergantung pada kualitas desain awalnya. Perancangan perangkat lunak (software design) bukan sekadar proses teknis, tetapi juga seni dalam meramu kebutuhan pengguna, batasan teknologi, dan tujuan bisnis ke dalam solusi yang efektif. Berbagai strategi dan metode telah dikembangkan untuk menghasilkan perangkat lunak yang tidak hanya fungsional, tapi juga dapat dipelihara, diperluas, dan diandalkan dalam jangka panjang.

Mengapa Desain Perangkat Lunak Penting?

Menurut penelitian oleh Sharma et al. (2020) dalam International Journal of Scientific & Technology Research, sekitar 70% kegagalan proyek perangkat lunak disebabkan oleh kurangnya perhatian pada tahap desain. Desain yang buruk dapat menyebabkan biaya pemeliharaan yang tinggi, sulitnya melakukan perubahan, dan performa sistem yang tidak optimal. Oleh karena itu, memilih strategi dan metode perancangan yang tepat adalah langkah krusial dalam siklus hidup perangkat lunak.

Strategi Perancangan: Top-Down vs Bottom-Up

Dua strategi utama yang sering digunakan dalam desain perangkat lunak adalah:

  1. Top-Down Design
    Strategi ini memulai dari gambaran besar sistem, kemudian dipecah menjadi komponen-komponen yang lebih kecil. Pendekatan ini cocok untuk proyek besar yang memiliki kebutuhan yang jelas dan terdokumentasi dengan baik.

  2. Bottom-Up Design
    Sebaliknya, strategi ini berangkat dari pengembangan komponen dasar terlebih dahulu, lalu digabungkan menjadi sistem yang lebih kompleks. Bottom-up cocok untuk proyek yang berorientasi pada penggunaan kembali (reuse) modul yang sudah ada.

Kombinasi kedua strategi ini seringkali digunakan untuk memaksimalkan keunggulan masing-masing, sesuai dengan dinamika proyek yang sedang dikembangkan.

Metode Perancangan: Pendekatan Modular dan Berorientasi Objek

Metode perancangan menentukan bagaimana struktur dan perilaku sistem digambarkan. Beberapa metode populer meliputi:

  • Modular Design
    Sistem dibagi ke dalam modul-modul terpisah yang memiliki tanggung jawab spesifik. Menurut penelitian oleh Bass et al. (2012), modularitas meningkatkan keterkelolaan dan kemampuan pemeliharaan sistem.

  • Object-Oriented Design (OOD)
    Mengorganisasi sistem berdasarkan objek yang merepresentasikan entitas dunia nyata. Pendekatan ini mempermudah pemetaan antara kebutuhan pengguna dengan implementasi sistem, serta meningkatkan potensi reuse.

  • Service-Oriented Architecture (SOA)
    Mengandalkan layanan-layanan independen yang berkomunikasi melalui protokol tertentu. SOA cocok untuk sistem terdistribusi dan integrasi antar platform yang kompleks.

Penerapan Prinsip Desain: SOLID dan DRY

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun