Di era digital yang terus berkembang pesat, perangkat lunak bukan hanya sekadar alat bantu, melainkan fondasi utama dari berbagai sektor kehidupan---mulai dari pendidikan, kesehatan, keuangan, hingga hiburan. Namun, pertanyaan penting yang sering kali terabaikan adalah: apa yang membuat sebuah perangkat lunak dikatakan "baik"?
Jawabannya tidak hanya sekadar "berfungsi", tetapi terletak pada kualitas desain perangkat lunak itu sendiri, atau yang dikenal dengan istilah Software Design Qualities.
Apa Itu Software Design Qualities?
Software Design Qualities merujuk pada karakteristik atau atribut yang menentukan sejauh mana suatu desain perangkat lunak memenuhi kebutuhan pengguna, mudah dikembangkan, dipelihara, dan dapat diandalkan. Kualitas desain ini bukan hanya berdampak pada kinerja teknis, tapi juga pada kepuasan pengguna dan efisiensi jangka panjang.
Menurut Bass, Clements, dan Kazman (2012) dalam buku Software Architecture in Practice, kualitas desain dapat dibagi menjadi dua kategori besar: fungsi (apakah sistem melakukan apa yang diharapkan) dan non-fungsi (bagaimana sistem tersebut melakukannya).
Kualitas Desain yang Paling Krusial
Berdasarkan berbagai penelitian dan publikasi ilmiah, berikut adalah beberapa kualitas desain perangkat lunak yang paling dianggap penting:
1. Modularity
Kemampuan untuk memecah sistem menjadi bagian-bagian kecil yang independen. Modularitas memungkinkan pengembang untuk bekerja secara paralel, mengurangi kompleksitas, dan mempermudah pemeliharaan.
Studi oleh Parnas (1972) menekankan bahwa modularitas memungkinkan "information hiding", yang menjadi prinsip utama dalam desain perangkat lunak modern.
2. Maintainability
Seiring waktu, perangkat lunak perlu diperbarui, diperbaiki, atau ditingkatkan. Desain yang baik akan mempermudah proses ini. Artikel dalam IEEE Software menyebutkan bahwa 60--70% dari total biaya perangkat lunak dihabiskan untuk pemeliharaan---bukan pengembangan awal.