Mohon tunggu...
Muhammad Naufal
Muhammad Naufal Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa

Mahasiswa Jurusan Ilmu Ekonomi Islam, Universitas Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Money

Instabilitas Nilai Emas dalam Perekonomian Modern

19 Januari 2020   22:05 Diperbarui: 19 Januari 2020   22:04 200
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Namun, jika diteliti lebih dalam, angka inflasi yang berfluktuasi saat masa Gold Standard, mayoritas bergerak di angka yang lebih rendah dari saat tidak berlakunya Gold Standard. Hal ini menunjukkan indikasi kemungkinan bahwa dengan adanya standarisasi mata uang dengan emas, angka inflasi lebih rendah walau tidak jauh berbeda dalam stabilitasnya. Pernyataan ini sesuai dengan teori yang menyatakan bahwa emas yang menstandarkan uang kertas sebagai alat tukar membuat inflasi lebih rendah. (White, 2015)

Tetapi rendahnya inflasi tidak menutupi fakta bahwa dengan adanya emas, stabilitas inflasi Dolar Amerika menjadi terganggu, yang dapat mengindikasikan bahwa emas memiliki sifat yang tidak stabil saat terikat dengan mata uang, yang terikat dengan inflasi. Namun, instabilitas ini belum terbukti pada nilai emas secara murni dengan kedudukannya yang mandiri. Hal ini disebabkan oleh keberadaan emas dalam perekonomian modern yang selalu terikat dengan uang sebagai nilainya, sehingga stigma stabilitas dalam emas belum dapat terlihat dalam perekonomian modern. (Zarlenga & Poteat, 2016)

 

Kesimpulan 

Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan sifat instabilitas emas dalam perekonomian modern. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan pemaparan data berupa tren yang memberikan pendukung terhadap penemuan, yang disimpulkan secara kualitatif deduktif. Penelitian ini menemukan bahwa stigma stabilitas yang dimiliki oleh emas tidak terbukti benar secara murni. Hal ini disebabkan oleh sifat emas dalam perekonomian modern, yang selalu terikat dengan uang sebagai penyebut nilainya yang berupa harga, serta inflasi, dan krisis. Pemaparan data perbandingan inflasi pada saat diterapkan kebijakan Gold Standard dan tidak, dengan denominasi uang berupa Dolar Amerika, menemukan hal yang sama yaitu dengan adanya emas, pergerakan inflasi dan nilai mata uang Dolar Amerika menjadi tidak stabil. Jadi kesimpulan akhir dari penelitian ini adalah, dalam perekonomian modern, emas tidak bersifat stabil akibat keterikatannya dengan inflasi dan krisis.

Referensi :

  • Black, S. W. (2019). A Levite among the priests: Edward M. Bernstein and the origins of the Bretton Woods system. Routledge.
  • Bredin, D., Conlon, T., & Pot, V. (2015). Does gold glitter in the long-run? Gold as a hedge and safe haven across time and investment horizon. International Review of Financial Analysis, 41, 320-328.
  • Cette, G., Fernald, J., & Mojon, B. (2016). The pre-Great Recession slowdown in productivity. European Economic Review, 88, 3-20.
  • Iqbal, J. (2017). Does gold hedge stock market, inflation and exchange rate risks? An econometric investigation. International Review of Economics & Finance, 48, 1-17.
  • Kugler, P., & Straumann, T. (2018). International Monetary Regimes: The Bretton Woods System. Handbook of the History of Money and Currency, 1-21.
  • Lietaer, B. (2017). A Possibly Shariah-Compatible Global Currency to Stabilize the Monetary System. Journal of King Abdulaziz University: Islamic Economics, 30(2).
  • Markowitz, M., & SAY, I. W. B. F. T. (2018). CoinWeek Ancient Coin Series--Mark Antony's Legionary Denarius.
  • OLIVEIRA, G. C. D., & Wolf, P. J. W. (2017). The euro and the recent European crisis vis--vis the gold standard and the great depression: institutionalities, specificities and interfaces. Brazilian Journal of Political Economy, 37(1), 147-166.
  • Santoso, B., Mydin, A. K. M., & Ahmad, K. (2017). Is Gold Dinar the Appropriate Money in Islam?. Journal of Islamic Finance, 6, 073-090.
  • Singh, N. P., & Joshi, N. (2019). Investigating Gold Investment as an Inflationary Hedge. Business Perspectives and Research, 7(1), 30-41.
  • Sinha, A. (2018). Theories of Value from Adam Smith to Piero Sraffa. Routledge India.
  • Turner, J. D. (2018). Money and Central Banking. In an Economist's Guide to Economic History (pp. 63-70). Palgrave Macmillan, Cham.
  • Vatti, R. R. (2019). Chow Test to Compare Impact of Dollar Value in Euros on Gold Price Prior to and During Subprime Crisis. Global Journal of Economics and Finance; Vol, 3(2).
  • Wei, Y. M., Liang, Q. M., Wu, G., & Liao, H. (2019). Energy Supply Crisis and Economic Security Research. Energy Economics, 299-337.
  • White, L. H. (2015). The merits and feasibility of returning to a commodity standard. Journal of Financial Stability, 17, 59-64.
  • Zarlenga, S., & Poteat, R. (2016). The Nature of Money in Modern Economy--Implications and Consequences. Journal of King Abdulaziz University: Islamic Economics, 29(2).
  • Zuijderduijn, J. (2018). Incentives and interests: Monetary policy, public debt, and default in Holland, c. 1466--1489. In Money, Currency and Crisis (pp. 226-243). Routledge.
  • Macrotrends, (2019). "Gold Prices-100 Years Historical Chart". Diambil dari : https://www.macrotrends.net/1333/historical-gold-prices-100-year-chart
  • Official Data, (n.d.). "Inflation Calculator". Diambil dari: https://www.officialdata.org

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun