Mohon tunggu...
Mukhotib MD
Mukhotib MD Mohon Tunggu... Penulis - consultant, writer, citizen journalist

Mendirikan Kantor Berita Swaranusa (2008) dan menerbitkan Tabloid PAUD (2015). Menulis Novel "Kliwon, Perjalanan Seorang Saya", "Air Mata Terakhir", dan "Prahara Cinta di Pesantren."

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Strategi Menghapus Pelecehan Seksual di Transportasi Umum

6 November 2022   13:15 Diperbarui: 8 November 2022   16:15 1098
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Gambar: Rob Owen-Wahl dari Pixabay 

Sebab, ketika kasus ini terkuak, apalagi masuk ke dalam ranah pengadilan, dan sangat mungkin menjadi konsumsi media, korban tak lagi nyaman berada di lingkungan kerja. Sehingga pemerintah berkewajiban memberikan alternatif tempat kerja atau peluang usaha baru.

Sedang dari sisi petugas yang menangani kasus-kasus pelecehan seksual sudah dipastikan mereka adalah orang-orang yang memiliki perspektif dan sensitifitas gender.

Sehingga dalam memberikan layanan kepada korban sudah memiliki empati yang tinggi, dan tidak melakukan kekerasan dalam bentuk verbal maupun gerak dan isyarat yang membuat korban justru menjadi tak nyaman.

Para petugas ini sebaiknya mendapatkan pelatihan khusus mengenai sensitifitas gender, penghapusan kekerasan seksual, dan keterampilan dasar konseling.

Melalui tahapan yang komprehensif ini, bisa dimungkinkan kasus-kasus pelecehan seksual di transportasi umum bisa terus menerun sampai pada level zero tolerance.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun