Mahasiswa Membangun Desa (MMD) Universitas Brawijaya kelompok 31 yang bertugas di Desa Dawuhan, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang melaksanakan kegiatan bertema "Optimalisasi Limbah Organik Menjadi Kompos melalui Pembuatan Komposter Ember di Desa Dawuhan". Program ini merupakan bentuk pengabdian masyarakat mahasiswa Universitas Brawijaya yang dilaksanakan secara serentak di berbagai desa di Jawa Timur, dengan tujuan untuk mendorong kolaborasi antara perguruan tinggi dan masyarakat dalam mewujudkan pembangunan berkelanjutan.
Kegiatan ini bertujuan untuk memperkenalkan cara sederhana mengolah limbah organik rumah tangga menjadi kompos padat dan cair melalui metode komposter ember, yang dinilai sederhana dan mudah diterapkan di lingkungan rumah warga. Selain membantu mengurangi volume limbah yang masuk ke TPA, kompos yang dihasilkan juga dapat dimanfaatkan untuk membantu petani sekitarnya.
Kegiatan ini dilaksanakan di Balai Desa setempat pada Kamis malam (17/07/2025) di Balai Desa Dawuhan. Petani dan pemuda dari beberapa dusun di Desa Dawuhan juga turut hadir. Materi sosialisasi disampaikan oleh Aisha Humaira dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis, meliputi: pentingnya pengolahan limbah rumah tangga, potensinya sebagai pupuk padat dan cair, persiapan alat dan bahan, cara penerapan komposter ember hingga diperoleh pupuk, dan peluangnya sebagai sumber pupuk alternatif bagi para petani. Diskusi antara mahasiswa dan warga terkait hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan pupuk dan cara penggunaannya di area ladang juga turut difasilitasi oleh Yuniar Ponco Prananto, Ph.D, selaku Dosen Pembimbing Lapang (DPL).
Tim MMD UB 2025 menyerahkan dua unit komposter ember sebagai contoh media praktek yang dapat digunakan oleh warga. Metode komposter ini dipilih karena sederhana, ramah lingkungan, dan cocok digunakan di lingkungan rumah warga Dawuhan mayoritas berkebun. Selain itu, Pak Kepala Desa Dawuhan juga mengapresiasi dan mendukung penggunaan pupuk organik yang dapat diandalkan setiap saat tanpa harus bergantung sepenuhnya pada ketersediaan pupuk di pasaran.
Kegiatan ini mendapat apresiasi dari warga setempat, termasuk Kepala Dusun Ngandeng, Bapak Maskuri, yang menyampaikan secara langsung untuk mengundang tim MMD UB melakukan praktik lanjutan di wilayah Dusun Ngandeng, dengan fokus kepada para petani muda agar pemanfaatan kompos dapat lebih optimal dalam mendukung kegiatan pertanian di daerah tersebut.
Untuk mendukung keberlanjutan swadaya pupuk organik tersebut, MMD UB Kelompok 31 ikut memfasilitasi uji kandungan N-P-K terhadap pupuk padat dan cair yang dihasilkan di laboratorium Universitas Brawijaya guna memastikan kandungan unsur haranya. Program ini juga mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals / SDGs) poin ke-12, yaitu Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab, dengan mendorong pengelolaan limbah yang berkelanjutan dan peningkatan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya daur ulang organik.
Melalui pendekatan partisipatif dan sinergi dengan Universitas Brawijaya, kegiatan ini diharapkan dapat menjadi langkah awal Desa Dawuhan menuju desa yang mampu mengelola limbah rumah tangganya dan sekaligus mendukung desa berketahanan pupuk.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI