Mohon tunggu...
Talitha Nabilah Nurhuda
Talitha Nabilah Nurhuda Mohon Tunggu... Universitas Brawijaya

Mahasiswa Membangun Desa Universitas Brawijaya 2025 Kelompok 31

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Bukan di Kota Saja, Pergaulan Bebas Juga Mengintai Anak Desa. Mahasiswa UB Bergerak!

31 Juli 2025   10:41 Diperbarui: 31 Juli 2025   10:41 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Malang - Pergaulan bebas di kalangan remaja menjadi isu sosial yang kian merambah wilayah pedesaan. Tak sedikit kasus pernikahan dini berawal dari minimnya edukasi anak terhadap batasan dalam bergaul. Menyikapi hal ini, mahasiswa Universitas Brawijaya (UB) yang tergabung dalam Kelompok 31 Mahasiswa Membangun Desa (MMD) UB 2025 menggelar program bertajuk "Sosialisasi Anak Anti Pergaulan Bebas untuk Mengenal Batasan dalam Bergaul demi Membangun Masa Depan yang Sehat dan Terarah".

Kegiatan ini dilaksanakan pada Senin, 22 Juli 2025 di SDN 01 Dawuhan, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang, dengan sasaran utama siswa kelas 5 dan 6 SD. Program ini bertujuan memberikan pemahaman dasar kepada anak-anak mengenai pentingnya menjaga pergaulan agar terhindar dari pengaruh negatif yang bisa mengancam masa depan mereka, termasuk risiko pernikahan usia dini.

Program kerja ini merupakan bagian dari inisiatif Mahasiswa Membangun Desa (MMD) Universitas Brawijaya, sebuah program pengabdian masyarakat berskala besar yang melibatkan 1.000 mahasiswa dari berbagai fakultas untuk diterjunkan langsung ke pelosok desa di seluruh Jawa Timur. Tujuannya adalah memberikan kontribusi nyata dalam menjawab berbagai permasalahan lokal, mulai dari pendidikan, kesehatan, hingga pembangunan ekonomi desa.

Jeanny Louisa Margaretha Pandean, mahasiswi Fakultas Vokasi Universitas Brawijaya sekaligus penanggung jawab kegiatan, menjelaskan bahwa pendekatan edukasi dilakukan secara ringan dan komunikatif. "Kami ingin menanamkan kesadaran sejak dini kepada anak-anak bahwa tidak semua hal di lingkungan pertemanan itu patut diikuti. Mereka perlu tahu bagaimana cara menjaga diri, mengenali batasan dalam bergaul, dan berani menolak ajakan yang tidak sehat," terang Jeanny.

Selama pelaksanaan program, mahasiswa didampingi oleh Yuniar Ponco Prananto, S.Si., M.Sc., Ph.D. selaku Dosen Pembimbing Lapangan Kelompok 31 MMD UB. Beliau berperan dalam mengarahkan proses perancangan program, memastikan pendekatan yang digunakan sesuai dengan usia dan konteks sosial anak-anak di desa, serta mengawal mahasiswa agar kegiatan berjalan aman, tepat sasaran, dan memiliki keberlanjutan.

Melalui metode penyampaian yang disesuaikan dengan usia anak, sosialisasi dilakukan lewat cerita, permainan, dan diskusi ringan. Dengan cara ini, pesan-pesan penting mengenai perlindungan diri dan kesehatan sosial dapat diterima tanpa menimbulkan kesan menggurui atau menakut-nakuti.

Program ini menjadi bagian dari kontribusi Kelompok 31 MMD UB dalam mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs) poin ke-4: Pendidikan Berkualitas, dengan memperkuat pendidikan karakter dan kesadaran sosial di jenjang sekolah dasar. Selain itu, kegiatan ini juga sejalan dengan SDGs 3: Kehidupan Sehat dan Sejahtera serta SDGs 5: Kesetaraan Gender, karena turut mencegah praktik pernikahan dini yang mayoritas berdampak pada anak perempuan.

Kegiatan ini disambut hangat oleh pihak sekolah yang berharap upaya edukasi semacam ini dapat terus dilanjutkan dan diperluas cakupannya. Kelompok 31 MMD UB 2025 berharap program ini menjadi pemantik kesadaran anak-anak desa untuk tumbuh dalam lingkungan yang aman, sehat, dan terarah.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun