Mohon tunggu...
Muhammad Khoirun Nizam
Muhammad Khoirun Nizam Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Muhammad Khoirun Nizam, bisa di panggil Nizam Seorang pemuda asal Desa Takerharjo, Solokuro, Lamongan yang lahir pada 01 Februari 2002. Anak pertama dari 2 bersaudara. Penulis Pernah menempuh pendidikan formal maupun non formal yaitu TK Bustanul Athfal Takerharjo, MI Muhammadiyah 03 Takerharjo, MTs Muhammadiyah 07 Takerharjo, MA Muhammadiyah 08 Takerharjo, dan Pernah menjadi santri di Pondok Pesantren Al- Basyir Karangsawo, Sekarang sedang menempuh pendidikan di Universitas Islam Negeri Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung. Yang berkonsentrasi di Program Studi Komunikasi Penyiaran Islam. Sekarang Penulis sedang melukis tinta kenangan saat berproses menjadi mahasiswa dengan mengikuti beberapa kajian-kajian dan mencari ilmu baru yang bermanfaat. Penulis mempunyai motto hidup “TETAP LAPAR, TETAP BODOH”

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Membumikan Intelektual Progresif, Menuju IMM Era Baru

28 Agustus 2023   10:38 Diperbarui: 28 Agustus 2023   10:42 357
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Dunia yang terus berkembang dan berubah telah menghadirkan berbagai tantangan dan peluang yang kompleks di berbagai aspek kehidupan manusia. Dalam konteks ini, pemahaman agama dan pandangan sosial juga mengalami transformasi yang mengakibatkan kebutuhan akan pendekatan yang inklusif, berpikiran maju, dan responsif terhadap zaman. Dalam usaha untuk menghadapi dinamika ini, gerakan Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) telah mengambil langkah berani dengan merangkul konsep "Membumikan Intelektual Progresif" dalam perjalanan menuju "IMM Era Baru".

Intelektualisme Progresif: Perpaduan Pemikiran Canggih dan Nilai-Nilai Agama

Intelektualisme progresif mengemukakan gagasan yang menarik tentang bagaimana agama dan pemikiran canggih dapat bersinergi. Ini melibatkan pendekatan yang terbuka terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, isu-isu sosial, dan perubahan budaya, sambil tetap setia pada nilai-nilai inti agama. Intelektual progresif adalah individu atau kelompok yang berusaha menyelaraskan pemahaman agama dengan visi inklusif yang relevan dengan tuntutan zaman modern.

Dalam konteks IMM, mengadopsi intelektual progresif berarti memperkaya pemahaman tentang Islam dengan gagasan-gagasan progresif. Ini bukanlah upaya untuk merubah nilai-nilai fundamental agama, tetapi untuk menerjemahkan dan mengaplikasikan prinsip-prinsip agama secara kontekstual, sesuai dengan perkembangan sosial dan ilmiah yang ada. Ini juga menggugah potensi untuk menjawab tantangan-tantangan sosial dan moral yang muncul dalam realitas kehidupan masa kini.

Menuju Era Baru IMM: Transformasi dan Adaptasi

"Membumikan Intelektual Progresif, Menuju IMM Era Baru" mencerminkan tekad IMM untuk menghadapi era yang baru dengan semangat transformasi dan adaptasi. Era baru ini ditandai oleh perubahan sosial yang cepat, revolusi teknologi, dan keragaman pandangan dalam masyarakat. Dalam menghadapi tantangan ini, IMM merasa perlunya memperbarui pendekatan dan pandangannya, agar tetap relevan dan berdampak positif.

Mengapa intelektual progresif menjadi pilihan IMM untuk era baru? Alasannya adalah untuk merangkul pemikiran yang komprehensif dan mendalam, yang mampu menghadapi kompleksitas isu-isu global dan lokal. Dengan mengintegrasikan intelektualisme progresif, IMM berharap dapat menjembatani kesenjangan antara pemikiran tradisional dan modern, sehingga menciptakan ruang dialog yang produktif dan solusi yang lebih holistik.

Langkah-Langkah Konkrit Menuju Era Baru

Langkah-langkah konkrit untuk mewujudkan visi "Membumikan Intelektual Progresif, Menuju IMM Era Baru" dapat meliputi:

1. Pengembangan Pemikiran: IMM dapat mengadakan forum-forum diskusi, seminar, dan lokakarya untuk mendiskusikan isu-isu kontemporer dengan pendekatan intelektual progresif. Ini akan membantu menghasilkan gagasan-gagasan baru yang relevan dengan realitas saat ini.

2. Pendidikan Inklusif: Mengintegrasikan pemikiran progresif dalam kurikulum pendidikan IMM, dengan menekankan pada pemahaman yang mendalam tentang agama dan pengaplikasiannya dalam konteks kehidupan modern.

3. Kolaborasi Lintas Disiplin: Berkolaborasi dengan lembaga dan komunitas di luar IMM untuk menggabungkan perspektif multi-disiplin dalam merumuskan solusi bagi tantangan-tantangan kompleks.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun